Secarik kertas dalam genggaman Pak Boss. Berkisah. Panjang lebar sambil mendesah.Â
Berkisahlah dia tanpa malu-malu. Tentang kelahirannya di desa kecil  tanpa puskesmas dan bidan.
Tentang orang tuanya yang bukqn orang besar, dan kini telah tiada.
Tentang sekolahnya di masa kecil, di kampung kecil. Sampai sekolahnya di masa besar di kota bukan kota besar tapi kota kecil.Â
Tentang usaha keras orang kecil belajar menjadi pemimpin: OSIS, Pramuka, Dewan Mahasiswa, dan organisasi lainnya.
Tentang sederet keterampilannya yang didapat dari pelatihan-pelatihan gratisan.Â
Tentang pekerjaan-pekerjaan kecil yang pernah dia tekuni dengan loyalitas. Meskipun gaji yang hanya cukup untuk biaya makan dan kost.
Tentang harapannya untuk diterima bekerja di tempat Pak Boss. Diakhiri dengan doa semoga Pak Boss sehat selalu.
Secarik kertas itu bicara jujur dan apa adanya.Â
Pak Boss tersentuh.Â