Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Riwayat Hidup Secarik Kertas

20 Mei 2025   16:06 Diperbarui: 20 Mei 2025   16:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kertas" Sumber: Dokpri with metaAI

Secarik kertas dalam genggaman Pak Boss. Berkisah. Panjang lebar sambil mendesah. 

Berkisahlah dia tanpa malu-malu. Tentang kelahirannya di desa kecil  tanpa puskesmas dan bidan.

Tentang orang tuanya yang bukqn orang besar, dan kini telah tiada.

Baca juga: Namaku Air

Tentang sekolahnya di masa kecil, di kampung kecil. Sampai sekolahnya di masa besar di kota bukan kota besar tapi kota kecil. 

Tentang usaha keras orang kecil belajar menjadi pemimpin: OSIS, Pramuka, Dewan Mahasiswa, dan organisasi lainnya.

Tentang sederet keterampilannya yang didapat dari pelatihan-pelatihan gratisan. 

Tentang pekerjaan-pekerjaan kecil yang pernah dia tekuni dengan loyalitas. Meskipun gaji yang hanya cukup untuk biaya makan dan kost.

Tentang harapannya untuk diterima bekerja di tempat Pak Boss. Diakhiri dengan doa semoga Pak Boss sehat selalu.

Secarik kertas itu bicara jujur dan apa adanya. 

Pak Boss tersentuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun