Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syukur Sepotong Nasi Jaha

26 September 2021   06:44 Diperbarui: 26 September 2021   06:49 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepotong nasi jaha
tersaji di atas meja
Wajahnya berusaha tersenyum
dibalik gulungan selembar daun  

Sepotong nasi jaha selalu bersyukur
Meski derita hadir sepanjang umur  
Episode-episode hidup yang penuh belur

Dirinya mengenang kisah masa lalu:

pernah mati sementara,
terkurung selembar karung,
terbenam di tanah berlumpur,
diserang hama dan penyakit,
disiram hujan dan panas

dan akhirnya,
dipanen sebagai padi
gembira hati petani
disambut nyanyi dan tari  
syukur para petani 

Lalu,
dijemur berhari-hari
terpanggang matahari
tergiling di suatu hari
hingga tak berjubah lagi  
hanya sekarung beras pak tani
senyum syukur, lagi dan lagi. 

Kemarin,
bersama sepotong jahe,
selembar daun pandan,
segelas santan kelapa,
dan irisan bawang merah,
dipenjara di terowongan bambu
dipanggang di tepi lautan api,
santan mendidih,
seratus derajat lebih,
hingga mengering
masak
Aroma sedap
siap menyambut
Hari Pengucapan Syukur

Hari ini,
sebelum tersaji di hari penuh syukur
sebilah pisau memotong
nasi jaha menjadi sepotong-sepotong
tak ada rintihan tangis.
Hanya syukur
siap menyambut tamu
di Hari Pengucapan Syukur

Sepotong nasi jaha
tersaji di atas meja
selalu bersyukur
jalani hidup apa adanya
susah dan senang
selalu bersyukur 

Selamat Hari Pengucapan Syukur 

***

Catatan: 

Hari Pengucapan Syukur merupakan sebuah tradisi di masyarakat Minahasa-Sulawesi Utara. Awalnya merupakan wujud syukur masyarakat atas hasil panen (cengkih, padi, dll). Sekarang dimaknai sebagai syukur atas segala berkat Tuhan, Dulunya, hari pengucapan syukur dilaksanakan di hari minggu yang berbeda. Namun tahun ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah adat Minahasa/tanah Minahasa (Kota Manado, Bitung, Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan serta Minahasa Tenggara). 

Nasi jaha menjadi kuliner, icon Hari Pengucapan Syukur. Kuliner khas Minahasa ini selalu tersaji di hari pengucapan syukur. Bukan sebatas sajian, tetapi setiap tamu yang datang mendapat "bingkisan" nasi jaha.

sumber: tribunnews.com
sumber: tribunnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun