Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Sebelas Tahun

21 Januari 2021   23:22 Diperbarui: 21 Januari 2021   23:23 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anakku, sebelas tahun anugerah Sang Khalik kini kau nikmati. Tak ada hadiah untukmu, selain tautan aksara penuh harap dan doa dalam setiap larik dan bait sajak ini.

Anakku, ketahuilah hidup adalah anugerah dari Sang Pencipta. Jalanilah dengan sejuta syukur. Gapailah citamu dalam pelukanNya. Kidungkanlah madah syukur dan biarlah narasi-narasi harap dan pasrah menaiki tangga-tangga menuju langitNya. 

Anakku, suatu saat kau kan mengerti bahwa hidup ini butuh perjuangan. Bahwa setiap jejak langkah tak selalu jatuh di aspal mulus. Seringkali kerikil tajam akan mencoba menyakiti. Tapi percayalah, itu hanya seperti ujian naik kelas. Jangan takut melangkah, melainkan melangkahlah dengan cerdas, sambil berpegang tangan dengan Sang Penjaga.

Anakku, gapailah cita-citamu. Yakinlah, sepanjang untuk sesuatu yang baik, Penguasa Sorga kan menuntun langkahmu. Tambahkan doa dan usaha sebagai sayapmu, lalu terbanglqh sambil kidungkan lagu keyakinan.

Hidup adalah syukur, hidup adalah perjuangan, hidup adalah keyakinan, doa dan usaha. Selamat bersyukur di tahun kesebelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun