Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejuta Gereja Tercipta di Hari Natal

25 Desember 2020   21:54 Diperbarui: 26 Desember 2020   01:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.stickers4.com 

Teng! Teng! Teng! 
Tiga kali lonceng gereja menggema,
seperti biasa merupakan panggilan terakhir,
juga pertanda ibadah Natal dimulai 

Teng! Teng! Teng!  
Hari ini lonceng di gereja-gereja ternyata hanya memanggil
sekelompok umat dari jutaan yang merindu
memeluk natal dalam sebuah makna 

Teng! Teng! Teng! 
Hai mari berhimpun, duhai kamu sebagian
Ups, mengapa hanya sebagian?
Bukankah kami juga merindu natal syahdu di rumah gereja?

Teng!
Tak ada umat yang berdesakan
Tak ada tenda penampung hasrat yang tak terbendung
Seperti tahun-tahun sebelumnya 

Teng! Teng! 
Aku tak bisa melangkah memenuhi hasrat dan cinta
Ah, ini semua karena si Corona yang dilarang masuk ruang mahasuci
Apa daya, kita bukan bagian dari yang terundang 

Teng! Teng! Teng!
Tiba-tiba, kidung natal menggema di setiap rumah
Persekutuan umat tercipta dari rumah gubuk hingga dinding beton
Ada gereja di rumah kita dan sejuta gereja tercipta di hari Natal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun