Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka Menamakan Dia, Imanuel

25 Desember 2020   00:36 Diperbarui: 25 Desember 2020   01:18 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imanuel...

Yah, Imanuel, begitulah mereka menamakan Dia.

Meskipun langit mendung mengisahkan kepedihan dan mentari tak menampakan wajah ceria. Tataplah wajah sang Imanuel dari lilin kecil yang memancar Cahaya Harapan.  Lilin yang memancar cahaya dari kandang kecil nan hina. Meskipun hina, namun mengangkat dunia dari samsara kegelapan dosa. 

Imanuel, begitulah namaMu. 

Meskipun kami bergelimang dosa. Jejak-jejak langkah penuh darah dan siksa. Hina dalam pandangan mata. Jauh dari keagungan langit yang mengharap setia dan taat. Namun, Imanuel adalah nama pengampunan, penyelamatan dan pembaharuan hidup. Imanuel, Engkau adalah lilin yang mengorbankan hidup demi cahaya di dunia gelap. Tubuhmu terbakar, untuk sebuah kehidupan. 

Imanuel. Tuhan beserta kita. 

Dalam kekelaman. Dalam kesulitan. Dalam sengsara. Dalam ancaman. Dalam kesusahan. Dalam segala perkara. Bersyukurlah karena Imanuel. Bersukacitalah karena Imanuel, bukan sekedar arti sebuah nama, tetapi makna yang nyata. Bagi Imanuel tak ada yang mustahil. Selamat Natal Saudaraku. Imanuel,Tuhan beserta kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun