Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Rindu kepada Demokrasi dan Pilkada

17 November 2020   02:14 Diperbarui: 17 November 2020   02:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: propermusic.com 

Diantara warna warni bendera,
dan suara orator yang menghipnotis,
bertumbuhlah asa dalam senandung rindu
tentang demokrasi sejati dan Pilkada

Merindu sebuah demokrasi sejati,
bermahkota kebenaran,
berjubah kejujuran dan keadilan
Tak perlu sempurna tuk wujudkannya
Hanya butuh setitik komitmen anak negeri
Karena demokrasi adalah Kita !

Demokrasi, adalah seni merangkai beda
Mari bersatu meskipun beda warna
Tetap saudara, tetap sahabat meski beda pilihan
Tak perlu uang tuk wujudkannya
Hanya butuh ketulusan nurani

Pilkada adalah demokrasi milik rakyat
Tiada Pilkada tanpa rakyat
Mari berkompetisi tuk puaskan kehendak mereka
Mari bersaing dengan sehat
Tak perlu curang tuk wujudkannya...
Hanya butuh komitmen petarung sejati

Pilkada kredibel adalah pilkada yang terpercaya
Terpercaya karena pelayanan berbalut transparansi
Terpercaya karena hukum jadi panglima
Terpercaya karena keadilan, kejujuran dan kesetaraan
Tak perlu sempurna untuk mewujudkannya
Hanya butuh integritas

Pilkada adalah pesta demokrasi
Mari berpesta dengan aman dan damai
Mari bergandengan tangan dalam perbedaan
Mari hormati aturan, jauhkan hina dan fitnah
Tak perlu amarah tuk wujudkannya,  
Hanya butuh kendalikan diri dan saling menghargai 

===

*) Ditulis ulang dari puisi epilog pentas "Minahasa Pioner Demokrasi Indonesia", launching Pilkada Minahasa 2018 (kpu.minahasakab.go.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun