Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Harus Memilih

11 Juni 2020   16:25 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:58 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
||peoplematter.in||  

Benar kata mereka, hidup ini adalah pilihan  
Tak bisa kita memilih dua atau lebih jalan dalam relung dan detik yang sama
Tak bisa kita memilih kiri dan kanan, sementara jejak langkah sepasang kaki hanya mampu melempar langkah ke satu arah
Tak bisa kita memilih mencinta dua kekasih diantara seribu cinta yang singgah, sementara hati hanya mampu mengabdi cinta pada satu kesejatian  
Tak bisa kita tidak memilih...

Situasi yang membawa dilema!
Namun, palu keputusan kepada satu pilihan harus kau ketuk

Suntiklah otakmu dengan hikmat Sang Khalik
Selamkanlah nalarmu itu ke dasar nurani
Biarkan mereka bercumbu dalam lautan keadilan
Hingga setubuh dalam sebuah pilihan
Lalu, ketuklah palu tanda putusan
Kepada pilihanmu, apapun resikonya!

Ketika harus memilih....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun