Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Meronta Menerjang Pandemi

9 Juni 2020   07:14 Diperbarui: 9 Juni 2020   13:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
storybasedstrategy.org

Dia yang dicinta pergi dalam sunyi pandemi
Kamar jenazah menjadi saksi bisu
Yang dicinta pergi dalam jubah PDP
Ah berarti dia akan dimakamkan sesuai protokol yang sunyi itu

Segerombolan orang yang dibius cinta
mengamuk mendobrak pintu kamar itu
Merangsek masuk, mencari dia yang dicinta

Dia yang terbaring kaku dibawa pergi
Diarak gerombolan pecinta dia yang dicinta
Yang tak tega dia pergi dalam sunyi tanpa ritual agama
Yang dicinta akhirnya pergi dalam ritual normal 

Dalam hitungan hari,
episode tentang dia masih berlanjut
Dia yang dicinta dinyatakan positif dicinta Covid!
Itu resmi dan bukan kabar hoax! 
Ah, apakah para pecinta yang memeluk dia yang dicinta
akan menjadi gerombolan klaster baru? 

Kali ini cinta janganlah meronta
Supaya sang Covid tak menebar ancaman
pada mereka yang tercinta di rumahmu
Ikutilah protokol sehat demi cinta
Tah usah kau temui dan kecup mesra mereka yang dicinta
Isolasikan cintamu, demi mereka yang dicinta 

Tuhan, sehat-sehatkan mereka...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun