Mohon tunggu...
Meidiana Sonya
Meidiana Sonya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Mahasiswi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Samping Inscure Attachment terhadap Kemandirian Anak

21 Januari 2021   11:57 Diperbarui: 21 Januari 2021   12:27 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak lahir manusia sudah berada dalam lingkaran terkecil dalam lingkungan sosial yang biasa disebut keluarga. Keluarga memberikan kehangatan serta selalu berupaya untuk melengkapi kebutuhan semua anggota keluarga termasuk anak. Anak sepenuhnya menggantungkan kebutuhannya kepada figur lekat seperti Orangtua. Kebutuhan tersebut seperti: makan, minum, buang air dan lain sebagainya tidak akan terwujud manakala tidak ada Orangtua yang berperan. 

Kelekatan antara orangtua dan anak inilah yang menjadi proses belajar membentuk naluri alamiah yang dapat memberikan pengertian kepada anak bahwa sebagai makhluk yang hidup di lingkungan sosial  akan selalu berdekatan dengan orang lain. 

Seperti contohnya, Saat anak merasakan ketidak nyamanan terhadap situasi, maka ia akan menangis dan figur lekat seperti Ibu, Ayah, atau pengasuh segera menghampiri dan menenangkan anak. Oleh karena itu, orangtua diharapkan dapat memberikan perhatian serta pendidikan yang baik dalam optimalisasi tumbuh kembangnya. Sementara jika merujuk kepada teori etologis, anak dan orangtua memiliki kecenderungan untuk melekat satu dengan yang lain, dan keterikatan memberikan daya tahan hidup bagi anak, sehingga sangat baik untuk keberlangsungan hidup anak.

Anak pada dasarnya memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Salah satu potensi yang harus dikembangkan yaitu kemandirian. Kemandirian adalah kemampuan individu agar dapat mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan. Kemandirian memberikan dampak positif bagi keberhasilan individu dimasa yang akan datang. Sehingga, tidak ada salahnya untuk menanamkan kemandirian sejak anak usia dini. Terlebih dengan majunya perkembangan teknologi serta tingginya persaingan global saat ini, membuat individu dituntut agar dapat hidup secara mandiri.

Kenyataan yang terdapat dalam praktinya masih saja banyak orangtua khususnya Ibu  yang tidak tega dengan anaknya saat mengalami kesulitan, selalu ingin membantu anaknya, bahkan saat tidak diperlukan. Rasa khawatir dan takut yang berlebihan inilah yang sering kali membuat anak merasa tidak memiliki kebebasan dan merasa tidak dipercaya dan berakibat menimbulkan kelekatan tidak aman (inscure attachment). Kelekatan tidak aman ini dapat terbentuk saat anak gagal membentuk kelekatan aman terhadap figur lekat. 

Menurut teori kelekatan John Bowlby kelekatan antara anak dengan figur lekat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terdapat 3 faktor-faktor yang menyebabkan kelekatan yaitu Kelekatan aman, kelekatan melawan/ambivalen dan kelekatan menghindar. Sejalan dengan pendapat Boyd & Bee yang menyatakan bahwa semakin positif kelekatan anak terhadap orangtua, maka semakin tinggi tingkat pencapaian kemandiriannya, sedangkan semakin negatif atau insecure attachment semakin terbentuk pada diri anak, maka tingkat pencapaian kemandiriannya semakin rendah, dan anak semakin sering bergantung kepada figur lekat atau orangtuanya.

Secara umum efek dari inscure attachment terhadap kemandirian anak adalah dapat menghambat perkembangan anak di masa yang akan datang. Hal tersebut dikarenakan inscure attachment yang dialami oleh anak disebabkan oleh orangtua atau figur lekat yang tidak memberikan kepercayaan pada anak saat melakukan kegiatan, yang sebenarnya secara tingkat perkembangan anak telah mampu melakukannya secara mandiri, serta adanya pola asuh serta perilaku yang tidak konsisten pada anak. 

Menurut beberapa penelitian alasan pemicu inscure attachment adalah terdapat orangtua yang terlalu mengontrol, memberikan perhatian yang berlebih, takut anaknya mengalami kesulitan, dan cenderung marah saat anak melakukan kesalahan saat mencoba untuk melakukan kegiatannya sendiri. Padahal anak masih dalam tahap pembiasaan dan selalu ingin mencoba hal baru. Maka saat inscure attachment terbentuk pada anak, anak akan merasa tidak dipercayai, semakin manja dengan orangtua atau figur lekatnya dan tentunya menjadikan anak tidak mandiri.

Selanjutnya, efek inscure attachment dari orangtua tidak hanya dirasakan saat anak berada dirumah. Namun dapat membuat anak rentan untuk mengembangkan hubungan ketergantungan dengan guru di sekolah. Mengingat pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara keterikatan tidak aman lebih sering terbentuk melalui kebiasaan di rumah dan perilaku cemas yang sering dialami oleh anak. Hal ini menunjukkan bahwa anak dapat mencontoh perilaku mereka dengan figur lekat saat melakukan interaksi dengan guru di sekolah. Hubungan orang tua dan anak yang terlalu lekat akan menimbulkan kecemasan dan takut jika ditinggal ibunya. 

Seperti contohnya, anak merasa cemas ketika akan ditinggal oleh ibunya, sehingga anak terbiasa untuk meminta bantuan guru saat mengerjakan tugas, minta didampingi saat ingin ke kamar mandi, dan lain sebaginya. Bentuk ketidakmandirian tersebut hampir setiap hari dijumpai disekolah. Orangtua yang kurang menyenangkan dan tidak memiliki rasa percaya kepada anak akan menjadikan anak merasa curiga (mistrust) dan mengembangkan kelekatan yang tidak aman atau inscure attachment. Kelekatan tidak aman menjadikan anak tidak percaya (mistrust) pada guru dan teman sebaya, sehingga berakibat terhadap perkembangan anak, seperti anak tidak memiliki kepercayaan diri, tidak mampu menyelesaikan tugas dan tidak mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun