Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Cinta Dipaksa Mati

26 Agustus 2021   19:49 Diperbarui: 26 Agustus 2021   20:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KETIKA CINTA DIPAKSA MATI

dari sekian bait puisi inilah kebodohan

di mana kutuliskan pada pojokan malam yang tak sempat kulipat rapi

tatkala fajar datang tergesa-gesa

coretan itu hilang lesap bersama pagi

ya itu tentangmu lagi, kerinduan yang kupungut dari labirin masa

beberapa purnama tanpa membaca sebait cerita yang tertulis di media warta

Kata-kata liar tentang kehidupan di balik jendela 

kautahu tak habis kata-kata menyuarakan lancangnya kedukaan yang kucuri dari kepakkan sayapmu

menembus kaca meski kaki-kaki lemas terbelenggu keadaan

"Sayang, tersisakah satu saja potret cinta kita di tembok jalanan kota?"

suara tiang listrik dipukul dua kali

mata dan kata-kata masih berputar-putar antara cinta dan ketakutan

tak ada satu jalan ketakutan untuk kuusir pulang

aku hanya mengikuti perjalananmu

okelah jika esok pagi satu cinta dipastikan mati

setidaknya malam ini akan kugambarkan 

kesakitan masih menjadi bukti adanya kehidupan 

meskipun dimatikan berkali-kali

Tandes, 22 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun