Mohon tunggu...
Mei Juita
Mei Juita Mohon Tunggu... Akuntan - Wata Tnebar

Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB_2 Cara Memahami Peraturan Perpajakan Pendekatan Semiotika

25 Mei 2022   10:10 Diperbarui: 26 Mei 2022   12:40 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semiotika berasal dari kata Yunani yaitu "Semion" yang berarti Tanda. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu tanda (sign). Dalam ilmu komunikasi "tanda" merupakan sebuah interaksi makna yang disampaikan kepada orang lain melalui tanda-tanda.

Titik awal teori Eco Umberto yang mengatakan bahwa baik dalam peradaban industri dan peradaban berbasis alam, manusia berevolusi dalam "sistem sistem tanda". Mengambil banyak inspirasi dari karya Peirce, ia mengembangkan teorinya tentang tanda pada tahun 1973, dan kemudian merevisinya pada tahun 1988. Ciri yang membedakan teori Eco adalah bahwa selain kata dan bahasa, teori ini juga membahas non- linguistik dan bahkan tanda-tanda alam, yang memang menandakan, berdasarkan kode,

Dari banyak arti yang tercantum dalam kamus untuk "tanda", definisi yang komprehensif telah dirumuskan: "Tanda digunakan untuk mengirimkan informasi; untuk mengatakan atau untuk menunjukkan sesuatu yang seseorang tahu dan ingin orang lain tahu juga" (Eco 1988). , 27). Tanda tersebut cocok dengan model komunikasi kanonik yang disederhanakan ini: sumber – pengirim – saluran – pesan – penerima.

 Model ini dapat diterapkan pada sebagian besar proses komunikasi. Namun, sebuah pesan dapat melewati saluran dari pengirim ke penerima tanpa pernah menandakan, jika pengirim dan penerima tidak berbagi kode yang sama. Selain sebagai unsur dalam proses komunikasi, tanda juga merupakan aktor dalam proses penandaan.

Dalam memahami tanda yang dianggap memiliki arti yang lain yaitu sesuau yang terbangun atas kesepakatan bersama. Seperti halnya kebudayaan dan kehidupan yang terjadi sebelumnya.

Teori Semiotik Eco Umberto bisa memahami beberapa aspek dalam perpajakan diantanya : Aspek kelemahan, aspek kritik, dan aspek menghindari pajak.

Memahami aturan perpajakan dengan metode semiotika Eco Umberto dengan sudut pandang teks. Teks sebagai tanda kewajiban membayar pajak dengan tarif yang sudah ditentukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Dalam memahami perpajakan seharusnya dibuat pendekatan tanda-tanda dari kesepakatan bersama wajib pajak yang sudah menjadi kebiasaan.

Memahami undang-undang, menginterprestasikan peraturan dari sudut pandang tafsir makna dari sebuah teks sebagai berikut :

A. Ranah semiotika, ada 3 yaitu :

  1. Politik Budaya (memahami kebiasaan)
  2. Ranah Alam (memahami alam dan unsur-unsur yang ada didalamnya)
  3. Ranah Episteme (memahami realitas)

B. Sebagai kode

Dalam membuat UU tentang kode kewajiban dalam membayar pajak, kewajiban warga negara baik wajib pajak badan maupun orang pribadi. Teori ini memahami seluruh peraturan PMK, Peraturan pajak dst merupakan teori tanda signifikasi aturan berkaitan dengan makna sebagai kewajiban warga negara dalam hal ini ialah wajib pajak.

C. Teori Produksi

Memhami perpajakan bagi pembayar pajak dengan mengetahui tata cara mematuhi kewajiban perpajakan.

Ada 8 Komunikasi Semiotika:  Sumber, Pengirim, Sinyal, Saluran, Sinyal , Penerima, Pesan, Tujuan. Sumber-sumber dana pembangunan yang menjadi objek pajak untuk membiayai aktivitas negara. Pengirim mengirimkan pesan melalui sinyal dan saluran media kepada penerima sehingga tujuannya tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun