Mohon tunggu...
Mehdi Hairi yazdi
Mehdi Hairi yazdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran

Suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Humor Makan 20 Menit, Sekadar Guyonan atau Ketidakpercayaan?

27 Juli 2021   23:34 Diperbarui: 28 Juli 2021   00:01 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowidodo hari minggu 25 Juli 2021 lalu resmi menyampaikan masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah di Indonesia, kali ini dengan istilah PPKM Level 4 dan Level 3.  

Pelonggaran sedikit mulai diberikan oleh pemerintah di tengah kebijakan ini. 

Salah satunya adalah kebijakan untuk memperbolehkan masyarakat menikmati makanan ditempat, dengan catatan harus selesai dalam waktu 20 menit di wilayah PPKM Level 4. Sontak hal ini mengundang berbagai macam respon dari kalangan warganet. Tidak sedikit yang menjadikannya bahan guyonan.

Sejak dikeluarkannya kebijakan tersebut pada 25 Juli lalu, Makan 20 menit langsung menjadi trending topic di berbagai media sosial. 

Kata kunci  "Makan 20" menjadi trending di media sosial twitter, sejumlah respon diberikan oleh masyarakat. Akan tetapi mayoritas diantaranya mempertanyakan esensi dari kebijakan ini. Sejumlah meme mengenai makan 20 menit ini berseliweran.

Guyonan mengenai makan 20 menit ini terjadi tidak lepas dari pengalaman (field of experience) dan kerangka referensi (Frame of Refrence). 

Pengalaman makan 20 menit ini sangat identik dengan pola ajar masa pengenalan sekolah atau latihan kepemimpinan organisasi yang mengharuskan para pesertanya makan dalam waktu yang cepat. Hal ini tentu masih memberikan bekas bagi sejumlah orang yang pernah mengalaminya. 

Bagaimana tidak, makanan seabreg dan berporsi besar yang disajikan itu harus dihabiskan dalam waktu tertentu, belum lagi mendengar marah dari senior yang menyebut diri mereka "kakak" atau perintah untuk duduk tetap tegak. Seperti yang dipublikasikan oleh akun twitter @txtdrkaumbengek.

Cara pandang atau dalam hal ini disebut sebagai Frame of Refrence juga berperan dalam pembentukan opini mengenai makan 20 menit dijagat maya. 

Makan dalam waktu cepat sangat identik dengan sebuah reality show televisi yang mengharuskan seseorang untuk menghabiskan uangnya dalam waktu tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun