Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjemput Anak Mengaji

7 Mei 2023   07:06 Diperbarui: 7 Mei 2023   07:10 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Desain Megawati Sorek 

     "Kenapa berhenti, Ma?" tanya anakku. Karena sepeda motor yang kami naiki mendadak berhenti.

     "Nggak tau juga nih, kenapa ya?" jawabku sambil menepikan posisi ke sisi jalan.

     Mencoba menstarter kembali, namun motor bebek berwarna pink kesayangan yang telah lima tahunan setia menemani aktivitas keseharian itu tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan mau bergerak kembali.

     "Minyaknya masih ada kok," lirihku seperti bergumam setelah memeriksa indikator minyak yang terpampang di depan sepeda motor tersebut.

     "Turun dulu Lika, jangan-jangan akinya soak nih soalnya dah lama tak diganti. Mama, mau coba engkol dulu ya," ujarku.

     "Coba telpon Papa, Ma," Ucap Alika sambil turun dari kenderaan.

     "Mama kelupaan bawa Hp, mau cepat-cepat tadi. Takut adekmu ngikut," pungkasku sambil mendirikan kaki dua sepeda motor.

     Alika mengaji di rumah seorang nenek yang tinggal bersama suaminya. Anak-anak mereka sudah berkeluarga dan merantau ke luar kota. Nek Asih biasa kami memanggilnya. Wanita sepuh tersebut sangat sabar dalam mendidik dan membagikan ilmu agama kepada muridnya. Sehingga banyak anak-anak yang suka belajar dengan beliau. Dari lingkungan tetangga sekitar hingga dari yang agak jauh. Kami menempuh perjalanan sekitar sepuluh menit untuk mencapai rumah Nek Asih. 

Jalan menuju rumahnya melalui jalan utama yang ramai, tetapi akan berbelok menuju gang yang agak sepi dari permukiman masyarakat. Anak-Anak datang mengaji pada sore hari menjelang Magrib dan setelah Isya barulah dijemput kembali. Mereka di sana selain mengaji, sholat berjamaah diwajibkan juga. Dan celakanya malam ini dalam perjananan pulang menjemput Alika mengaji, sepeda motor berulah pula. Di gang yang sepi dan agak gelap serta kedua sisi jalan hanya ada semak belukar dianya mogok. Untuk menuju bengkel sepertinya akan mendorong dengan jarak tempuh lumayan masih jauh.

     Baru saja kakiku ingin mengengkol, datang dua orang pria dengan penampilan urakan menghampiri. Yang dari tadi karena fokus dengan sepeda motorku, hingga tidak menyadari kedatangan mereka yang tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun