"Lili...kamu ada acara tidak nanti malam" Tanya Mark pria bule dari Amrik yang tiba tiba saja muncul di ruang kerjaku. Aku tidak langsung menjawab pertanyaannya, kutatap bola matanya yang kecoklatan, ada apa si bule yang berkulit kemerahan ini menanyakan acaraku malam ini.
"Bagaimana kamu ada acara malam ini?" Pria Texas ini mengulangi lagi pertanyaannya. Aku mengangkat kedua alisku menjadikan kedua bola mataku membesar, mulutku sedikit terbuka, Mark tersenyum melihatku lalu aku jawab pertanyaan Mark dengan gelengan dan senyuman.
"Bagaimana kalau nanti malam, kita makan malam bersama"
Ah... mimpi apa pria texas ini mengajakku makan malam, apakah Linda, Anggie, Leni atau wanita wanita di kantor ini sudah tidak ada yang mau di ajak makan malam? Sampai sampai dia mengajakku makan malam, ah..... rasanya tidak mungkin, siapapun dengan suka cita pasti mau jika diajak oleh Mark. Akupun menimbang nimbang jawaban apa yang akan aku berikan, rasa penasaran menyuruh bibirku menjawab ok.
"Saya jemput jam 7 on time" Sahut Mark sambil mengedipkan sebelah matanya lalu berlalu dari ruang kerjaku.
Ada apa dengan Mark, aneh sekali, dia juga mendadak genit. Aku menarik nafasku tak sabar menunggu acara makan malam. Mark pria dari Texas, bekerja di perusahaan ini sudah lebih dari 5 tahun tinggal di Indonesia namun ia tidak bisa berbahasa Indonesia, ketika aku tanyakan kenapa dia tidak belajar bahasa indonesia, dia selalu menjawab bahasa Indonesia itu sulit.
 Tapi kupikir bukan sulit, memang dia tidak ada niatan sama sekali untuk belajar bahasa Indonesia, didukung orang orang disekitarnya lebih menyukai bahasa si bule ini, mungkin itu yang membuat pria texas ini enggan berbahasa Indonesia ( bersambung)
