Mohon tunggu...
Mega Kharisma Agni OKtavia
Mega Kharisma Agni OKtavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Keperawatan, Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Ajar dan Beri Peluang Usaha "JEKUCAI"

1 Agustus 2021   15:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   16:01 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ramuan Herbal JEKUCAI/dokpri

Gunungagung, Kabupaten Tegal (01/08/2021) -- Perubahan rancangan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata atau KKN memberikan suasana baru. KKN di era pandemi saat ini, dirancang sebagai KKN PULANG KAMPUNG yang berarti lokasi KKN berada di kampung halaman masing-masing. Tema yang diangkat pada KKN TIM II UNDIP 2021 yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Pelaksanaan KKN dimulai sejak tanggal 30 Juni 2021 hingga 12 Agustus 2021. Salah satu peserta KKN TIM II UNDIP 2021 adalah Mega Kharisma Agni Oktavia (20), mahasiswi program studi Ilmu Keperawatan yang melaksanakan KKN di Desa Gunungagung, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

Daya tahan tubuh atau imunitas menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan selama era pandemi ini. Menjaga imunitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi Covid-19. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, seperti mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas), menambah asupan makan yang bergizi, mengkonsumsi suplemen atau vitamin, berolahraga, dan mengelola stress. Seseorang dengan imunitas yang rendah memiliki risiko terpapar infeksi Covid-19 dan terhambat mobilitasnya, sehingga memungkinkan timbulnya dampak yang merugikan dalam segi perekonomiannya.

Masalah perekonomian di era pandemi mulai menjadi sorotan sejak diterapkannya kebijakan PSBB dan PPKM Darurat. Banyak masyarakat yang terdampak dan menjadi pengangguran karena berhentinya sektor pekerjaan mereka. 

Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang memulai usaha rumahan berbasis online maupun offline. Terdapat masyarakat yang mulai mengerahkan segala kemampuannya untuk menghasilkan uang dan juga ada pula yang hanya menanti datangnya rezeki.

Gambar 2. Bahan Pembuatan JEKUCAI/dokpri
Gambar 2. Bahan Pembuatan JEKUCAI/dokpri

Imunitas rendah dan ekonomi terdampak membuat mahasiswa mengajarkan masyarakat Desa Gunungagung mengenai ramuan herbal yang dapat dibuat, dikonsumsi, dan dijual oleh masyarakat.

Produk yang diberi nama JEKUCAI adalah sebuah olahan atau ramuan herbal yang berasal dari campuran jahe merah, kapulaga, kayu secang, serai, gula pasir, gula merah, dan air. 

Dengan campuran-campuran tersebut, memberikan khasiat yang baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dalam meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh. 

JEKUCAI dapat dikonsumsi dengan minimal usia 6 tahun sebanyak 1x perhari. Ramuan ini dapat menjadi salah satu usaha rumahan yang cukup berpeluang. 

Hal ini dikarenakan, bahan-bahan yang mudah diperoleh dan cara pembuatan yang tak sulit, sekaligus manfaatnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun