Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai Sosok Gerolamo Cardano dan Perseteruannya dengan Tartaglia. Sekarang kita akan membahas mengenai Kehidupan Gerolamo Cardano sebelum wafat.Â
Gerolamo Cardano terkenal sebagai salah satu ilmuwan matematika yang menemukan konsep dasar Probabilitas. Dan ternyata hal itu berangkat dari kesenangannya dalam hal berjudi.Â
Tak sampai disitu, berkat kepintaran dan kepiawaiannya dalam berbagai bidang (salah satunya adalah matematika) mengantarkan Gerolamo Cardano untu menduduki kursi Rektor di Collage of Physicians dan mendapatkan gelar sebagai dokter terbesar didunia.Â
Cardano menerima banyak tawaran dari kepala negara di eropa yang ingin mendapatkan pelayanan medis terbaik. Kemudian Cardano juga diangkat sebagai Profesor bidang Kedokteran di University of pavia.Â
Pada saat berada dipuncak ketenarannya, Cardano menerima pukulan terberat dalam hidupnya. Yakni putra tertua Cardano diam-diam menikahi seorang gadis yang kemudian ia racuni. Ia mengakui kejahatannya dan ia pun di penjara. Karena sebagai ayah dari seorang pembunuh, Cardano seketika menjadi seorang pria yang paling dibenci.Â
Kemudian pada tahun 1570, Cardano dimasukkan kedalam penjara dengan tuduhan pelecehan Yesus Kristus. Menulis buku dengan pemujaan terhadap Nero, kaisar penyiksa para maritir. Semua itu membuat paus berang dan memerintahkan untuk menangkap dan menjebloskan Cardano ke penjara.Â
Alhasil, Cardano pun dipenjara. Setelah beberapa bulan, Cardano dibebaskan. Kemudian setelah Cardano bebas, Cardano dilarang untuk mengadakan pertemuan dan dilarang untuk mempublikasikan bukunya lebih lanjut.Â
Cardano juga dikabarkan telah memprediksi tanggal kematiannya sendiri. Yakni pada tanggal 21 Septenber 1576. Dan tepat pada tanggal 21 September 1576 itu, Cardano memang wafat. Tapi setelah di selidiki kembali, ternyata pada tanggal 21 September 1576 itu Cardano bunuh diri. Jadi, bukan murni wafat karena usianya sudah habis.Â