"Aku bersumpah kepadamu, demi Tuhan dan semua orang-orang suci tidak akan pernah menerbitkan temuan-temuan anda. Apabila anda mengajarkan kepadaku, aku juga berjanji kepadamu, dan keyakinan kristiani untuk mencatatnya dalam bentuk kode-kode. Jadi setelah kematianku tidak akan ada yang memahaminya."
Mendengar sumpah yang terlontar dari mulutnya Cardano. Akhirnya Tartaglia terenyuh dan memberikan rumus penemuannya kepada Cardano.
Setelahnya, Cardano tidak lagi menjumpai Tartaglia. Selang 6 tahun setelah sumpah terucap. Buku Ars Magna terbit. Yang mana buku ini memuat mengenai sistem persamaan pangkat tiga (kubik). Dan Sumpah pun dilanggar oleh Cardano. Namun, didalam buku Ars Magna disebutkan penghormatan kepada Tartaglia.Â
Hingga sampai hari ini, sejarah mencatat bahwasanya rumus sistem persamaan pangkat tiga (Kubik) itu adalah milik Cardano. Dan diberi nama dengan Rumus Cardano (Metode Cardano). Ironis memang, rumus yang ditemukan oleh Tartaglia saat ini lebih dikenal dengan Metode Cardano.Â
Dari cerita diatas, ada pelajaran yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah Jangan Melanggar Sumpah, Jangan Mengklaim Sesuatu yang bukan Milikmu, serta Hargailah temuan seseorang walaupun itu hal kecil. Namun, kita juga tidak boleh memaki atau membenci Cardano. Sebab, melalui perantara Cardano lah kita bisa mengetahui rumus-rumus sistem persamaan pangkat tiga. Serta kita tidak pernah tau pasti apa alasan dari Cardano untuk melanggar sumpahnya pada Tartaglia mengenai solusi dari sistem persamaan pangkat tiga (kubik).Â
Jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran untuk menggapai masa depan yang di idam-idamkan.Â