Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cara Mencintai Kehidupan Lewat Amor Fati

30 Juni 2022   15:58 Diperbarui: 30 Juni 2022   16:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amor Fati, Cintai Takdirmu (KOMPAS.com)

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Ikko Anata 

"Jangan menuntut peristiwa terjadi sesuai keinginanmu, tetapi inginkan hidup terjadi apa adanya, dan jalanmu akan baik adanya." 

Kutipan tersebut berasal dari Epictetus, seorang filsuf asal Yunani, dalam bukunya yang berjudul Discourses. 

Dalam kutipan tersebut, Epictetus berusaha mengajarkan kita suatu pelajaran hidup yang berharga, yaitu tulus mencintai dan menerima hidup sehingga tak menuntut peristiwa sesuai yang dimau. 

Dalam perkembangannya, ajaran ini kelak disebut sebagai amor fati. 

Henry Manampiring, penulis buku Filosofi Teras, menuliskan kutipan tersebut dalam buku karyanya. Kemudian, melalui siniar (podcast) Anyaman Jiwa episode "Amor Fati: Cintai Takdirmu", ia memberikan pandangannya mengenai amor fati ini serta penerapannya secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Amor Fati dalam Kacamata Historis 

Situs Merriam-Webster mendefinisikan amor fati sebagai suatu usaha mencintai takdir dengan menyambut semua pengalaman hidup dengan baik. 

Lebih lanjut, Daily Stoic menerangkan amor fati sebagai suatu formula untuk kemuliaan hidup manusia. 

Melansir situs tersebut, amor fati dinyatakan sebagai suatu bagian dari ajaran stoisisme, mazhab filsafat Yunani Kuno. Kaum penganut stoisisme atau kemudian disebut kaum Stoa tidak hanya akrab dengan amor fati ini, tetapi juga melaksanakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun