Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kenapa Keponakan Selalu Punya Pertanyaan yang Sulit Dijawab?

12 Maret 2025   09:05 Diperbarui: 12 Maret 2025   09:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keponakan sedang mengobrol dengan pamannya - sumber gambar: istockphoto.com

Setiap orang yang memiliki keponakan pasti pernah mengalami momen ketika mereka tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sulit dijawab. Tidak peduli apakah Anda seorang ilmuwan, guru, atau bahkan seorang filsuf, ada saat-saat di mana keponakan Anda berhasil membuat Anda terdiam sejenak, mencari jawaban yang masuk akal. Terkadang pertanyaan mereka tampak polos, tetapi jika direnungkan lebih dalam, ternyata sangat kompleks dan bahkan menantang logika orang dewasa.

Misalnya, saat seorang keponakan bertanya, "Kenapa langit berwarna biru?" atau "Kenapa manusia harus tidur?", kita mungkin akan mencoba menjawab dengan teori ilmiah sederhana. Namun, pertanyaan seperti, "Kenapa kita tidak bisa melihat angin?" atau "Kalau Tuhan menciptakan semuanya, siapa yang menciptakan Tuhan?" bisa membuat kita kebingungan dan mencari cara agar jawaban kita tidak hanya masuk akal tetapi juga mudah dipahami oleh mereka.

Keponakan, terutama yang masih berusia balita hingga anak-anak, memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia di sekitar mereka. Mereka memandang kehidupan dengan cara yang berbeda dari orang dewasa, dan mereka tidak memiliki batasan dalam bertanya. Hal inilah yang membuat pertanyaan mereka sering kali terasa sulit dijawab, bukan karena jawabannya tidak ada, tetapi karena kita harus menyesuaikan jawaban tersebut agar mudah dipahami.

Keunikan cara berpikir anak-anak juga mempengaruhi jenis pertanyaan yang mereka ajukan. Mereka sering menghubungkan konsep-konsep yang bagi orang dewasa tampak tidak berhubungan. Misalnya, seorang anak mungkin bertanya, "Apakah ikan juga bisa menangis?" atau "Kenapa bulan tidak jatuh ke bumi?". Bagi mereka, tidak ada pertanyaan yang terlalu aneh atau tidak pantas untuk ditanyakan.

Dalam artikel ini, penulis akan membahas lebih dalam tentang mengapa keponakan selalu memiliki pertanyaan yang sulit dijawab. Kita akan melihat bagaimana cara berpikir mereka berkembang, mengapa mereka berani bertanya tanpa takut salah, serta bagaimana kita sebagai orang dewasa bisa menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut tanpa kehilangan akal.

Cara Berpikir Anak yang Berbeda dari Orang Dewasa

Anak-anak memiliki cara berpikir yang jauh berbeda dari orang dewasa. Jika kita sebagai orang dewasa terbiasa berpikir berdasarkan logika, pengalaman, dan referensi yang telah kita pelajari, anak-anak berpikir dengan cara yang lebih bebas dan tidak terbatas oleh aturan-aturan yang telah dipahami oleh orang tua atau guru mereka.

Salah satu alasan mengapa keponakan sering kali memiliki pertanyaan yang sulit dijawab adalah karena mereka melihat dunia dengan cara yang lebih imajinatif. Otak mereka masih dalam tahap eksplorasi, di mana segala sesuatu dianggap mungkin dan bisa dipertanyakan. Mereka belum memiliki batasan mengenai apa yang dianggap "masuk akal" atau "tidak masuk akal."

Misalnya, seorang anak mungkin bertanya, "Kenapa hujan tidak bisa dijual di supermarket?" atau "Kenapa awan bisa bergerak tanpa kaki?". Bagi kita, pertanyaan tersebut mungkin terdengar aneh, tetapi bagi mereka, itu adalah sesuatu yang logis untuk ditanyakan. Mereka belum memahami konsep tentang air yang tidak bisa dikemas seperti barang dagangan atau angin yang mendorong awan.

Selain itu, anak-anak memiliki kecenderungan untuk mencari hubungan antara dua hal yang tampaknya tidak berhubungan. Mereka mungkin bertanya, "Kalau kucing bisa melahirkan anak kucing, kenapa mobil tidak bisa melahirkan mobil kecil?" Pertanyaan semacam ini menunjukkan bahwa mereka sedang mencoba memahami dunia melalui pola pikir yang berbeda dari orang dewasa.

Keberanian Anak dalam Bertanya Tanpa Takut Salah

Salah satu perbedaan utama antara anak-anak dan orang dewasa adalah keberanian mereka dalam bertanya. Sering kali, orang dewasa merasa ragu untuk bertanya karena takut dianggap bodoh atau kurang pengetahuan. Namun, bagi anak-anak, tidak ada pertanyaan yang salah atau terlalu sepele untuk ditanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun