Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ramadan, Ujian Kesabaran dan Manajemen Finansial yang Cermat

1 Maret 2025   17:04 Diperbarui: 3 Maret 2025   09:34 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Manajemen keuangan, mengatur pengeluaran dan pemasukkan agar menjadi efektif dan efisien. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Ramadan merupakan periode signifikan dalam kalender Islam yang tidak hanya menuntut ketakwaan spiritual, tetapi juga menuntut pengelolaan diri dalam berbagai aspek, termasuk aspek psikologis dan finansial.

Bulan suci ini bukan hanya sekadar ritual menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen refleksi yang menuntut individu untuk menata ulang pola konsumsi dan strategi pengelolaan ekonomi rumah tangga.

Secara filosofis, Ramadan menanamkan nilai kesederhanaan dan kecermatan dalam pengelolaan sumber daya, sehingga menjadi ujian bagi kapasitas individu dalam mengontrol keinginan dan membangun sistem manajemen keuangan yang lebih berkelanjutan.

Ramadan dan Ujian Kesabaran dalam Perspektif Ekonomi Perilaku

Dalam perspektif ekonomi perilaku, Ramadan dapat dipandang sebagai sebuah fenomena yang menguji disiplin diri (self-control) dan rasionalitas dalam pengambilan keputusan finansial.

Kesabaran yang diajarkan selama Ramadan bukan hanya terkait dengan aspek biologis seperti menahan lapar dan haus, tetapi juga dengan aspek pengelolaan konsumsi yang lebih bertanggung jawab.

Dalam ekonomi perilaku, konsep hyperbolic discounting menjelaskan bahwa individu cenderung lebih menghargai keuntungan jangka pendek dibandingkan manfaat jangka panjang.

Fenomena ini terlihat dalam kecenderungan konsumtif masyarakat selama Ramadan, di mana individu lebih sering mengutamakan kepuasan sesaat melalui pembelian impulsif dibandingkan dengan perencanaan keuangan yang berorientasi masa depan.

Selain itu, teori loss aversion menjelaskan bagaimana individu cenderung takut kehilangan kesempatan, sehingga lebih mudah tergoda untuk membeli barang yang sedang dipromosikan selama Ramadan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi individu dalam mengendalikan perilaku konsumtif mereka.

Dinamika Konsumsi di Bulan Ramadan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun