Mohon tunggu...
SEKARJICT
SEKARJICT Mohon Tunggu... Jurnalis - SERIKAT KARYAWAN

PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

Selanjutnya

Tutup

Money

Transformasi Bisnis dan Peran Karyawan dalam Menghadapi VUCA

25 Januari 2021   17:38 Diperbarui: 25 Januari 2021   17:46 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar Refleksi Akhir Tahun 2020, sambut Tahun Baru dengan semangat dan optimisme yang tinggi dalam menghadapi tantangan VUCA dan Pandemik Covid-19/Foto: JICT

Kamis 31 Desember 2020, Ungkap rasa syukur dan suka cita kepada Tuhan YME, Jelang akhir tahun SEKAR JICT meng-agendakan Webinar Refleksi akhir tahun 2020 dengan tema Transformasi Bisnis & Peran Karyawan dalam mengahadapi era Volatile (bergejolak), Uncertainty (ketidakpastian), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas) atau biasa di sebut dengan VUCA.

Topik ini adalah topik kepemimpinan yang sedang trend dan menjadi salah satu hal pembahasan yang mendalam dan menarik untuk dibahas oleh Serikat Karyawan dan Manajemen Perusahaan sebagai sebuah langkah strategi menyikapi perubahan bisnis disituasi dan kondisi saat ini ungkap Suwandi Ketua SEKAR JICT.

Di situasi ini juga ternyata menjadi peluang bagi SEKAR JICT untuk membuat agenda-agenda yang positif untuk pengurus dan anggota. SEKAR JICT meng-agendakan kegiatan bersama dengan manajemen PT. JICT sebagai wujud sinergi dan membangun kemitraan kuat dalam membangun PT. JICT kedepan. Agenda refleksi akhir tahun SEKAR JICT bertujuan untuk memperkuat sinergi bersama antara Serikat dengan Manajemen dalam menghadapi tantangan bisnis dan kondisi yang dirasakan berdampak kepada semua industry dan perusahaan-perusahaan akibat pandemik dan situasi VUCA, baik di sadari atau tidak saat ini semua karyawan dan pekerja di seluruh dunia juga merasakan dampak dari VUCA dan situasi akibat pandemik yang terjadi secara global.

Agenda yang di laksanakan secara online tersebut di hadiri oleh nara sumber Bapak Ade Hartono Direktur Utama PT. JICT, Bapak Budi Cahyono Wakil Direktur Utama PT. JICT, Bapak Kun Wardhana Abiyoto Direktur ICT UNI Asia Pasific dan Ibu Mirah Sumirat Presiden ASPEK Indonesia dan Woman Committee UNI Asia Pasific .

Agenda webinar yang di agendakan secara online berdurasi tiga jam tersebut memberikan wawasan yang luas tentang kondisi ketenagakerjaan hari ini dan pandangan kondisi dunia bisnis dan ketenagakerjaan yang akan datang dengan bentuk ruang diskusi, analisis faktual dan pandangan mendalam dan tajam dari para narasumber sesuai dengan kapasitasnya.

Pemaparan opening speech yang disampaikan oleh Bapak Ade Hartono sebagai Direktur Utama mengawali tema pembahasan tentang VUCA. Topik VUCA sangat relevan saat ini ungkap Bapak Ade Hartono, beberapa perusahaan Nokia jagoannya mobile seluler tahun awal 90-an dengan market salesnya bisa mencapai juta-an pangsa pasar pada akhirnya terpaksa harus menjual sahamnya pada tahun 2014 kepada Microshoft, hal tersebut disebabkan karena manajemen kurang respon cepat dalam menghadapi VUCA, systemnya tidak merespon sebagaimana yang di miliki oleh Apple. 

Contoh perusahaan Hanjin Shipping perusahaan no 7 di dunia dan no 1 di Korea Selatan, pada tahun 2016 Hanjin Shipping akhirnya juga mengajukan permohonan pada Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat Newark, New Jersey. Namun disisi lain ada beberapa perusahaan juga yang mengalami peningkatan revenue seperti Amazon, Alibaba, dan beberapa sector commerce di era pandemik yang saat ini justru semakin meningkat di bandingkan tahun lalu, karena mereka memanfaatkan peluang. Era new commerce ini banyak juga yang memanfaatkan peluang. 

Demikian juga dengan Perusahaan Air Line juga mengalami kondisi yang sama, ada 4 Air Line besar yang meningkat khususnya perusahaan pesawat penumpang merubah pesawat cargo. Saat ini di lakukan oleh Korea Air Line yang merubah strategy bisnisnya, disaat pandemik ini merubah pesawat penumpangnya menjadi pesawat cargo. Hal ini salah satu contoh perusahaan yang merespon VUCA di kondisi saat ini. Jika tidak segera merespon VUCA maka akan terjadi seperti contoh Nokia, Hanjin dan perusahaan-perusahaan lainnya yang mengalami collaps atau penurunan.

Remind kondisi saat ini ungkap Ade Hartono, VUCA sudah lama hadir di Industri Pelabuhan, contoh Shipping Line, Upsizing dan kita juga mendengar Pelabuhan Patimban sudah mulai beroperasi, kesiapan infrastrukturnya diperkirakan 2 hingga 3 tahun kedepan terminal peti kemasnya mulai beroperasi. VUCA itu terjadi di industry kita ungkap Ade Hartono. Saat ini kita ada di era industry 4.0, di era ini juga banyak VUCA dan resiko-resiko didalam Industry 4.0 seperti automatisasi, cloud, IOT dan seterusnya bisa meningkatkan produktifitas kita, diharapkan kita tidak terjebak dengan kondisi ini.

Saat ini kita di era Industri 4.0, meskipun sekarang Industry 5.0 sudah mulai, kita masih mencoba untuk beradaptasi menerapkan teknologi  di Industry 4.0, dan menjadi Smart Port itu adalah salah satu menjadi hal yang harus dilakukan sebagai upaya mempersiapkan perubahan, sebagaimana NOKIA pernah terjadi sebelumnya yang bangga dengan teknologinya namun ternyata justru lupa melakukuan inovasi dan tertinggal dari teknologi baru.

Mengutip dari Mckinsey Global Institute, VUCA dari sisi ketenagakerjaannya study di buat ditahun 2018 masih merelevansi industry 4.0, dimana di Industry 4.0 automasi akan berdampak kepada tenaga kerja, social Industry 4.0 adalah jawaban dari industry 4.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun