Mohon tunggu...
Mutiara Me
Mutiara Me Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya

Belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Alasan Generasi Muda Jepang Kurang Termotivasi Belajar Bahasa Inggris

22 April 2019   03:01 Diperbarui: 23 April 2019   15:20 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shunsukekuramochi.com

Jepang sendiri sebenarnya sudah lebih membuka diri dari masa ke masa, secara budaya, hubungan internasional dan kebijakan imigrasi. Ini termasuk membuka lebar pintu depan nya untuk pekerja asing melalui visa baru tokutei gino per 1 April ini, untuk mengatasi krisis tenaga kerja blue-collar di negeri sakura ini. 

Namun memberikan syarat standar kelulusan Eiken untuk melanjutkan jenjang pendidikan saja tidak cukup untuk membuat generasi muda Jepang berbahasa Inggris. Apalah arti belajar Bahasa Inggris, jika segala kegiatan dan pekerjaan bisa dilakukan dalam Bahasa Jepang? Untuk apa belajar Bahasa Inggris jika bahkan ke luar negeri pun bisa pakai bahasa Jepang? Bahkan public figure dan tokoh politik Jepang tidak banyak yang terlihat mencontohkan bisa berbahasa Inggris. 

Lingkungan yang kondusif yang dapat membuat peserta didik lebih bisa menemukan 'makna' dan yaruki (keinginan) dalam belajar bahasa asing, dibandingkan hanya memenuhi standar nilai saja.

Mutiara Me 

  • Semua nama di tulisan ini pseudonym.
  • Sumber: 1, 2, 3 dan pengalaman pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun