Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Topeng Sengguruh, Ekosistem Ekonomi Kreatif Berkonsep Hiburan Rakyat

25 April 2022   00:35 Diperbarui: 25 April 2022   00:48 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi model parade Flower Carnival meramaikan hiburan pengunjung Taman Topeng Sengguruh (dokpri).

Karuan saja, RTH ini menjadi taman hiburan rakyat menarik dikunjungi. Apalagi, acara ini juga dirangkai dengan peragaan busana flower carnival. Juga, acara pembagian ratusan paket takjil dan masker.

Pawai peragaan busana artifisial bunga-bunga cantik ini diarak sekitar 1 kilometer, dimulai dari halaman Kantor Desa Sengguruh. Selanjutnya, warga setempat tersedot menikmati suasana di Taman Topeng hingga larut malam.

Kades Sengguruh, Jamburi mengungkapkan, hampir tiap Sabtu malam digelar acara hiburan rakyat di RTH. Yang ditampilkan tidak meninggalkan nuansa seni budaya tradisional dengan ragam penampilan unik dan kreatif.

Ramainya pengunjung RTH Taman Topeng Sengguruh ini menghadirkan iklim ekonomi baru. Kondisi ini menjadi peluang menguntungkan yang ditangkap komunitas dan warga setempat. Yakni, dengan menggelar berbagai lapak jualan aneka kuliner dan usaha permainan.

Sehari-hari, pengelolaan Taman Topeng ini dilakukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa setempat. Setiap even malam minggu, pokdarwis Sengguruh bisa mengumpulkan pemasukan rata-rata Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta.

Dalam sebulan, pengelolaan RTH Taman Topeng ini bisa menghabiskan biaya operasional sampai Rp 1 juta. Paling banyak tersedot untuk jasa listrik lampu, termasuk kebersihan dan keamanan. Menariknya, semua pekerjaan ini padat karya dan melibatkan pekerja dari warga desa setempat.

Tercatat, ada sejumlah 21 PKL yang terdaftar melakukan kegiatan usaha di taman ini. Tetapi, yang rutin bisa berjualan rata-rata 15 lapak. Ada juga lapak permanen berupa kafe angkringan yang sudah resmi menyewa tempat dengan harga sewa Rp 3 juta/tahunnya.

Saat puncak ramai pengunjung, keberadaan RTH ini pun mendatangkan berkah bagi pedagang kecil seperti penjual cilok. Pedagang ini pernah mendapatkan hasil penjualan hingga Rp 1 juta semalam. Bahkan, RTH ini pernah jadi tempat resepsi pesta perkawinan, dengan nilai sewa Rp 50 juta perhari.

Menempati bekas lapangan desa, areal RTH Taman Topeng ini cukup luas. Termasuk untuk tempat parkir, khususnya kendaraan roda dua.

Akan tetapi, fasilitas umum di tempat ini masih sangat minim. Seperti fasilitas toilet sarana indoor yang lebih nyaman.
Jamburi mengaku, masih perlu pembenahan dan kelengkapan fasilitas penunjang. Seperti toilet, musala, sanggar atau tempat serba guna, dan gerai UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun