Mohon tunggu...
Mebiso.com
Mebiso.com Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbagi Pengetahuan Bisnis dan Online

Melalui Mebiso, kami mempunyai visi menjadi media perubahan terkemuka bagi ekonomi digital. Kami percaya platform ini dapat membuat kami lebih dekat kepada visi tersebut dengan cara menyediakan konten yang berdampak dan mendistribusikannya secara tepat. Kami juga meyakini kalau dengan go online, menjadi kendaraan untuk mempercepat mencapai impian- impian yang ingin diraih.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Alasan Generasi Milenial Gagal dalam Berbisnis

4 Oktober 2017   21:00 Diperbarui: 4 Oktober 2017   21:10 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"I Think milennials are generation unlike anything we've seen on this planet." Chelsea Krost. Generasi milenial adalah generasi penuh tantangan. Generasi ini lahir setelah generasi X. Usia 21-28 tahun yang sering disebut generasi milineal dihadapkan dengan stigma masyarakat mengenai kemampuan mereka beradaptasi. Minimnya pengalaman membuat banyak orang sulit menaruh kepercayaan kepada generasi milineal. Selain itu, karakteristik generasi milineal yang terkesan 'bosanan' dan tidak loyal, menyulitkan mereka untuk mendapatkan kepercayaan seperti kepercayaan investor. Karakteristik lainnya dari generasi ini disampaikan psikolog Jeane Twenge yang menyebut generasi milineal sebagai "Generation Me". Generasi ini memiliki tingkat individualisme yang tinggi, sehingga sulit untuk bekerja dalam tim.

Peter Voogd melalui wawancaranya dengan Billy Gene banyak membahas mengenai generasi milineal dan mengapa banyak diantaranya yang gagal dalam berbisnis. Yuk intip keseruan pembicaraan mereka.

  1. Billy Gene: Saya benci generasi milineal

Peter Voogd merupakan trainer bidang entrepreneur bagi generasi milineal. Sedangkan, Billy Gene lebih menyasar usia 40-52 tahun. Dilihat dari hal ini, keduanya memiliki karakteristik dan pandangan yang pasti berbeda. Billy Gene dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia sangat membenci generasi milineal. Namun, Peter Voogd sangat mempercayai bahwa generasi milineal memiliki karakteristik yang unik dan pantang menyerah.

  1. Peter Voogd: Generasi Milineal dan Kemajuan Teknologi

Voogd juga menerangkan bahwa generasi milineal memiliki keunggulan dengan kemajuan teknologi yang ada. Semisal, ia mencontohkan generasi milineal yang mampu menjual sepatu tanpa harus membuka toko sepatu offline. Generasi milineal sangat diuntungkan dengan adanya eBay, sehingga mereka bisa membuka toko sepatu onlinenya melalui eBay. Tetapi menurut Billy Gene, jangan sampai karena kemudahan ini generasi milenial menjadi malas dan meremehkan hal-hal kecil, seperti ketekunan.

  1. Generasi Milineal membutuhkan mentor

Walaupun generasi ini identik dengan kemudahan mengakses informasi, tapi bukan berarti mereka tidak membutuhkan mentor. Seperti apa yang dikatakan George Lucas, "Mentor memiliki kemampuan untuk melihat kesalahan dan kekeliruan yang kita perbuat selagi kita mengembangkan diri.". Voogd juga menyetujui hal ini. Ia menyarankan generasi milineal untuk segera mencari mentor yang dapat membimbing dalam berbisnis.

  1. Generasi Milenial harus mau bekerja keras

Voogd menanyakan apa yang harusnya dilakukan generasi milenial agar bisnis yang mereka rintis bisa sukses. Semisal, ketika generasi milenial membuat aplikasi dan ingin memasarkannya. Billy Gene menjawab bahwa generasi milenial harus banyak belajar mengenai kerja keras. Banyak entrepreneur muda yang berharap kesuksesan datang dengan mudah dan cepat. Mereka banyak berekspektasi bahwa semua orang bisa sukses dengan mudah. 

Semisal tentang startup yang membuat aplikasi. Mereka harusnya menyadari bahwa setelah proses pembuatan aplikasi, terdapat proses pemasaran dan pendekatan dengan beberapa pihak sebelum aplikasi itu booming di pasaran. Alur proses semacam ini yang sering terlewat oleh generasi milenial.

  1. Generasi Milenial: Miliki Value!

Billy Gene menegaskan bahwa perjalanannya hingga kini menjadi sukses dalam berbisnis tidak lepas dari kerja keras dan value yang ia junjung tinggi. Selain memiliki banyak networking untuk bekerja sama, Billy Gene juga memiliki satu value yang ia angkat di bisnisnya agar orang semakin tertarik. Sebelum membangun bisnis, setiap entrepreneur harus menentukan value apa yang ingin ia angkat. Apakah value kerja sama, konektivitas, kejujuran atau kebaikan. 

Value ini nantinya akan menjadi acuan bagi pengembangan bisnis. Generasi milenial yang bercita-cita menjadi entrepreneur wajib menentukan valuenya. Billy Gene menegaskan bahwa, walaupun informasi mudah di dapat bukan jadi alasan generasi milenial kehilangan nilai atau value dalam berbisnis.

Bagi anda generasi milenial, ingatlah semua orang ingin sukses. Miliki kepribadian yang baik, bekerja keraslah dan ambil aksi hari ini juga. Masa depan anda bergantung pada apa yang anda lakukan hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun