Mohon tunggu...
M. Dian Naufalina
M. Dian Naufalina Mohon Tunggu... Mahasiswa, fotografer freelance -

love to learn.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alam Mogok Kerja

2 November 2016   11:01 Diperbarui: 2 November 2016   11:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangan bergetar, antara takut dan marah

Muka memerah, antara sedih, malu dan marah

Menatap dehem-dehem Tuhan yang sepertinya tak didengar

Berlanjut mogok kerja dari alam yang tak juga mau didengar

Saat gunung meranggas tak berbekas

Ditimbun beton-beton angkuh

Lalu mengapa masih bertanya

Kenapa bumi acuh pada padi-padi sang petani

Kenapa semua makanan lokal jadi mahal

Tak menyadari bahwa alam bukan pesuruh

Kau tak memberi maka ia pun tak memberi

Hanya rahmat Tuhanmu lah yang membiarkan ia masih melayanimu

Dengan wajah masam, kusam, muram

Kalau ia sudah tak sanggup lagi, kau mau apa?

Sungguh kau tak bisa menyalahkan dia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun