Mohon tunggu...
Maulana Dava
Maulana Dava Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena HIV di Indonesia, Mayoritas Ditemukan di Kelompok Usia Produktif

20 Desember 2022   12:05 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:08 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Setiap tanggal 01 desember adalah hari AIDS Sedunia (HAS). HIV (Human Immunodeficiency Virus)  adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Kebanyakan gejala yang di alami penderita mengalami flu ringan pada 2--6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1--2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

Persentase ODHA ditemukan periode Januari -- Maret 2021 yang tertinggi terdapat pada kelompok umur 25-49 tahun (71,3%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (16,3%), dan kelompok umur 50 tahun (7,9%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase ODHA yang ditemukan pada laki-laki sebesar 69% dan perempuan sebesar 31% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 5:3

Kasus Human Immunodeficency Virus (HIV)  di Indonesia banyak ditemukan pada kelompok usia 25 sampai 49 tahun, data tersebut terhitung dari tahun 2018 sampai 2021. Direktur Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) bapak Imran Pambudi dalam konferensinya pada tanggal 29/11/2022 menjelaskan " Sebagian besar kasus HIV ini berada di kelompok usia 25 sampai 49 tahun. Dan setiap tahunnya, masih saja ditemukan anak dengan kasus HIV".  

Tercatat dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, kasus HIV menurun 50 persen dari 52.990 kasus menjadi 26.730 kasus. Sementara itu, Indonesia berkomitmen untuk melakukan eliminasi HIV/AIDS mencapai 0 persen pada tahun 2030. Untuk saat ini pemerintah melakukan pemberian obat secara gratis disetiap rumah sakit daerah yang melayani kasus hiv ini. Obat jenis TLE (Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz) ini yang banyak dipergunakan di indonesia.

Untuk kasus HIV ini masih banyak yang harus di edukasikan kepada seluruh kalangan masyarakat terutama generasi penerus bangsa tentang bahayanya HIV dan AIDS. Karena masih banyak daerah di Indonesia ini yang menyumbang kasus terbanyak pertahunnya. Jumlah ODHA ditemukan yang dilaporkan sebanyak 7.650 orang dari 810.846 orang yang dites HIV, dan sebanyak 6.762 orang mendapat pengobatan ARV. Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4. Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

Pengobatan yang dilakukan sejak dini akan membantu memperlambat efek virus, sehingga mencegahnya berkembang menjadi AIDS. Sebaliknya, HIV akan berkembang menjadi AIDS jika tidak dilakukan pengobatan.

Bagaimana Cara Menghindari Penyakit HIV dan AIDS?

            Ada beberapa cara untuk menghidarai dari virus ini yaitu;

  • Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seks.
  • Hindari bergonta-ganti pasangan seks.
  • Hindari Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Terlarang.
  • Jangan Berbagi Jarum atau Alat Suntik, Minum Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun