Mohon tunggu...
Pena kreatif heandly moreno
Pena kreatif heandly moreno Mohon Tunggu... Penulis - Heandly mangkali
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hidupku

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prestasi DPR RI Masa Bakti 2014-2019 Dipenghujung Periode, Mengantarkan 2 Tunas Bangsa Tewas dalam Aksi

28 September 2019   10:00 Diperbarui: 28 September 2019   10:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

~Aspirasi adalah eksekusi mati bagi mahasiswa,,___________________________________________

Indonesia berduka,  mahasiswa berduka, tewasnya 2 mahasiswa Universitas halu oleo kendari saat terkena peluru, adalah catatan sejarah kelam bagi Bangsa ini.

Demokrasi dan kebebasan berpendapat yg kita junjung tinggi,  melahirkan tindakan represif yg kebablasan oleh aparat kepolisian.

2 orang mahasiswa, tunas bangsa harus menjadi korban tewas,  demi menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dan wakil rakyat. Kita sedang menyaksikan, sebuah tontonan penjajahan demokrasi oleh bangsa sendiri,  dan edukasi penanganan demonstrasi, yang dilakukan. Hal ini akan menjadi contoh buruk, bagi kebebasan menyampaikan pendapat dimasa depan.

Kehilangan 2 mahasiswa bagi saya,  adalah prestasi yg dibuat oleh DPR RI, dimasa kerja 2014-2019 yang sebentar lagi akan berakhir. Ini adalah hadiah untuk rakyat yang telah memilih mereka, sekaligus penegasan bahwa DPR RI lebih mengedepankan kepentingan partai dan kelompoknya,  dari pada suara rakyat.

Idealnya,  yang lebih pantas jika harus jadi "korban tewas" haruslah orang yang dipercaya membawah aspirasi rakyat di senayan.

Aspirasi rakyat yang disampaikan mahasiswa,  semacam pelaksanaan eksekusi mati yang terjadi. 2 nyawa harus dibarter di Negara demokrasi, 2 nyawa harus dikorbankan untuk berbicara menyampaikan pendapat rakyat. 

Mossi tidak percaya yang disampaikan mahasiswa kepada DPR RI,  adalah kecaman sekaligus tamparan, bahwa wakil rakyat kita semakin pandai mempermainkan rakyat.

Siapapun yang menjadi bagian dari pemerintahan saat ini,  tidak perlu kasak kusuk pasang badan membela. Diam dan tak perlu bereaksi,  adalah bentuk penghormatan kepada mahasiswa yang tewas.  

Kita bahkan perlu memberikan pujian kepada menko polhukam, dan ungkapan terima kasih,  karna berhasil melumpuhkan mahasiswa yang menganggu.

Trima kasih mahasiswa,  apa yang sudah terjadi pada bangsaku dan bangsamu hari ini,  adalah potret dan catatan hitam demokrasi yang kita banggakan.
Pergilah dengan tenang ke sorga, terbanglah dengan malaikat perjuangan, seantero Negri ini tak akan diam. Melakukan perlawanan akan selalu terjadi, karna kematianmu, adalah simbol perjuangan harus terus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun