Mohon tunggu...
Beti.MC
Beti.MC Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga yang memberi ruang untuk menulis pengalaman dan ikut mengkampanyekan "Kerja Layak PRT dan STOP PRT Anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maafkan Aku Ibu...

27 November 2017   17:07 Diperbarui: 27 November 2017   17:11 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, bener deh kali ini istilah Mens Sana In Corpore Sano. Masih inget kan istilah lawas ini? Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat! Sudah kubuktikan kali ini. Badan ini terasa gak fit betul sehingga mengganggu pikiranku. Hampir 10 hari badan ini terasa gak oke karena masih pemulihan dari demam berdarah, penciuman ini jadi sensitif banget. Apa-apa terasa asing, menjadi sangat mengganggu. Termasuk kali ini, urusan merawat dan mengurus ibu terasa mengganggu sekali dengan kehadiran aroma-aroma ini. Ampun deh.

Biasanya, aku tidak terlalu memperhatikan ini bau apa, anggap saja biasa. Tapi kali ini, sungguh aku seperti parno sendiri, bau pesinglah, bau amis lah, bau menyengatlah, benar-benar gak nyaman banget berkegiatan kali ini. Sampai rasanya, ini yang salah hidungku atau otakku ya?  Aku bener-bener tidak merasa fit, merawat ibu juga ngos-ngosan, tidak seperti biasanya. Dipanggil ini itu serasa jadi beban. Jam menyuapi makan menjadi terasa lama sekali, padahal cuma beberapa menit saja, aku benar-benar tidak sabar meladeni kebutuhan beliau, kali ini.

Beruntung bacaan Injil minggu kali ini menyadarkanku dari "bau" yang mengganggu. ".....ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit, kamu melawat Aku..."Aku tertunduk, serasa panas wajah ini, seperti tertegur olehNya melalui bacaan ini. Bagaimana mungkin aku tidak merawat dia, ibuku yang melahirkanku, membesarkanku, mendampingi hari-hariku di masa perkembanganku, hanya karena aku terusik oleh bau yang mungkin biasa saja. Bagaimana mungkin aku mau berharap bertemu Tuhan kalau merawat ibuku yang hanya perlu beberapa saat saja aku tidak rela karena terganggu bau ini? 

Ah, bagaimana aku berharap Tuhan mendengar doa-doaku kalau aku dipanggil sesekali oleh ibuku saja mengeluh? Ah, aku yang harus menerima banyak hal dari kondisi dan tubuh tuanya, yang sekarang menuntut bantuan dariku. Tidak mungkin aku berharap Tuhan menyapaku kalau menemani ibu saja masih itung-itungan waktu. Ah....benar teguran itu Tuhan, ....sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Maafkan aku ya buk.....

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun