Mohon tunggu...
Dimas Ragil Mumpuni
Dimas Ragil Mumpuni Mohon Tunggu... Startup Founder -

The Journey of Thousand Miles Begin With Single Word. Walk!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memilih Sebuah Harapan

21 September 2016   16:37 Diperbarui: 21 September 2016   16:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puji syukur adanya MOOC (Massive Open Online Courses ) atau sekolah gratis yang mulai digencarkan universitas dan lembaga pendidikan di dunia untuk mempermudah aksebilitas informasi dan pendidikan. Gerakan pendidikan non-formal cukup masif terjadi , bergerak dari bawah yani dari komunitas. Komunitas saling bahu membahu untuk memberikan demokratisasi pendidikan dan pelatihan untuk semua. Mulai dari pelatihan bisnis, memasak, bertani dan mengajar yang tujuan utamanya satu, saling menginspirasi. Jika gerakan ini terus berlanjut maka pribadi yang bersaing pun akan terwujud.

Memilih sebagai pemantik

Sudah cukup banyak follower di social media kita. Namun, untuk menjadi negara yang bersaing tak cukup hanya bermindset followers. harus tercipta sebuah mindset baru bagi generasi muda Indonesia. Mindset menjadi seorang pelopor dan penggerak. Memilih menjadi pelopor maupun penggerak pun bukanlah hal mudah. 

Dibutuhkan mindset yang tepat dan lingkungan yang tepat pula agar hal tersebut dapat tercipta. Orang tua terkadang terlalu memanjakkan anaknya dengan segala kemewahan, kemudahan dan ketersediaan mulai dari kecil. AKhirnya mentalitas hidup enak itu tercipta. Akhirnya munculah dewa bernama instant. Semuanya serba instan, namun apakah hal tersebut cukup?, saya rasa tidak. Untuk menjadi pelopor dan penggerak tidak ada namanya resep instan dan mudah. Semua jalan menjadi pelopor dan penggerak itu terjal dan berliku. Namun, hasil yang diunduh adalah kualitas. ya,  pelopor dan penggerak adalah kualitas seorang leader yang mampu memantik jutaan followers lain untuk turun tangan menjadi pemantik (pelopor dan penggerak) selanjutnya. Karena hanya penduduk yang berkualitaslah yang akan mampu menjadi penanggung jawab di era Indonesia di tahun 2020-2030.

blogmagui.com.br
blogmagui.com.br
Memilih Harapan

Harapan bahwa adalah benar itu merupakan bonus demografi itu adalah bonus dalam artian positif menjadi sebuah nafas lega saya sebagai pemuda Indonesia. Bahwa struktur gemuk di tengah dengan mayoritas penduduk usia produktif menjadi kepercayaan diri tersendiri dan bahwa penduduk muda Indonesia memilih itu sebagai tantangan dan berusaha mewujudkannya mampu mengobarkan jiwa muda saya. Ya, Pilihan harapan adalah pilihan logis yang akan mentriger semua aspek harian kita menuju kesana. 

Harapan untuk pertumbuhan PDB indonesia sebesar USD 2,1 triliun pada tahun 2030 yang juga menjadi ekonomi global terkuat ke-7 bahkan ke-5 didunia. Harapan Bahwa tingkat pengangguran terus turun dan harapan bahwa kekayaan lebih merata dan tingkat kemiskinan yang terus terkurangi. Ya, harapan nyata bahwa bonus demografi tersebut dapat kita panen dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun