Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Emak ke Emak

14 Maret 2019   22:45 Diperbarui: 14 Maret 2019   23:23 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lucu. Tanggapanku pertama kali---ikut-ikut menilai tapi dalam hati. Bayi itu bergaya dengan tangan mengepal. Tangan kanan di bawah telinga kanan, sedangkan tangan satunya mengepal di dada. Saya jadi ingat salah satu penceramah asal Sragen, Anwar Syahid. Bahwa bayi itu seolah-olah ingin menggenggam semuanya yang ada di dunia.

Penafsiran lain, yaitu seperti tokoh kemerdekaan kita, Soekarno. Mengepal tangan sebagai tanda semangat juang tinggi---siap bela bangsa dalam rupa bagaimanapun.

Tentang bayi itu, mereka diskusi tak habis usai menyelesaikan diskusi tentang masakan. Kondektur pun, tak tinggal diam. Lelaki yang kuperkirakan empat puluhan tahun itu turut berbagi pendapat.

"Seperti anak orang cina," celetuknya.

"Asli orang Jawa. Ya mungkin saja pas mengandung Ibunya melihat dan cerita tentang orang cina. Meski dalam kandungan bayi sudah bisa mendengar," timpal wanita berwajah lebar itu.

"Bayi bisa melihat sekitar usia satu bulan," tambahnya lagi.

Menarik. Diskusi kecil orang-orang yang sudah berumahtangga itu. seakan-akan dari masing-masing memiliki segudang pengalaman yang ingin diceritakan. Jelasnya, setiap orang adalah guru, bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Semua orang memiliki pengalaman dan perjalanan hidup masing-masing. Di mana bisa dibagikan kepada orang lain sebagai wacana tentang menapaki sebuah jurang terjal kehidupan.

Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap derita akan berakhir bahagia. Dan setiap pertemuan tentunya ada perpisahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun