mata cahya rupa fajar
terbit pagi terbenamlah sore
kala senja menghabisinya, perempuan mata cahya menderu
menari-nari lewat angin, lewat udara
napas suci seraya memetik simpul cahya
saat menitih doa selamat pada senja
sungai waktu, isyaratkan kehidupan
gerombolan mimpi berangas
menderu oleh gengaman bedug maqhrib
detik hidup setitik harapan
perempuan bertanya, adakah senja yang kurindu?
dari bilik celah karang, rindukah benar terlarang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!