Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tugas Guru Milenial

20 Desember 2018   06:23 Diperbarui: 20 Desember 2018   06:31 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sambil menunggu tamu dari sebuah sekolah di Ponorogo, saya membaca sebuah koran Kompas, edisi Selasa, 17 Juli 2018. Dalam surat kabar itu, ada salah satu tulisan yang menarik. Kolom opini, Guru Idola yang ditulis oleh L Wilardjo. Menurut Wilardjo, berdasarkan pengalamannya menikmati bangku sekolah, ia memiliki kriteria guru idola. 

Pertama, guru yang ramah tamah dan tanpa pilih kasih. Kedua, guru yang selalu memberikan sistem bonus kepada siswanya yang berprestasi/mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. Ketiga, guru yang mampu memberikan inspirasi, dorongan, motivasi, dan kesan bagi siswa. Dan, keempat adalah guru yang piawai dalam penguasaan bahan dan teknik penyampaian.

Luar biasa, guru yang demikian itu. Wilardjo dalam tulisannya itu juga menyebutkan beberapa guru besar dunia yang tak kalah luar biasa. Dari keempat guru idola Wilardjo, menurut saya guru yang paling dibutuhkan di masa millenial adalah guru yang mampu memberikan inspirasi, dorongan, motivasi, dan kesan bagi siswa. Mengapa begitu? Karena menurut saya, siswa millenial kurang sekali dalam hal itu. 

Sebagaimana contoh yang saya alami, sebagai mahasiswa saya tidak merasa cukup guru atau dosen yang selalu memberikan doorprise, apalagi sampai memuji siswanya. Guru pula tak cukup mampu mengajarkan siswanya dengan baik. 

Sebab, banyak guru yang berhasil menyampaikan materi hingga halaman terakhir buku, tapi hanya 60-50% materi yang mampu diserap siswa. Parahnya, iya benar siswa mampu menyerap materi, tapi banyak siswa yang tidak mampu memanfaatkan dan mempraktikkan materi itu di kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, menurut saya guru idola yang utama adalah terletak pada poin ketiga. Dengan motivasi, dorongan, juga inspirasi nantinya akan memberikan kesan 'wah' bagi siswa. Seperti contoh, guru memberikan dorongan kepada siswa untuk tidak menyerah atau patah semangat dalam menuntut ilmu. Belajar selalu belajar dalam segala hal.

Guru juga banyak bercerita tentang tokoh-tokoh besar dunia yang berhasil karena memiliki ketekunan dan keuletan menuntut ilmu. Dan, terakhir guru mengajak siswa untuk berenung kelak menjadi seorang yang genius, memiliki keahlian, dan mampu menginspirasi orang lain untuk berbuat sebaik-baiknya. Dengan cara begitu, saya yakin, siswa akan kembali pada tujuan utama sekolah. Tapi jangan lupa, setelah itu guru harus siap menjadi wadah bagi siswa-siswanya. Semoga guru-guru di Indonesia adalah guru yang demikian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun