Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terpikat Sensasi Legitnya Duren Raja Kampung di Kedai "Ketan Susu"

28 Desember 2015   09:21 Diperbarui: 28 Desember 2015   10:01 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang suka durian??? Kalau ada pertanyaan seperti itu, pasti saya akan ngacung pertama dan paling tinggiiiiiii hehehehehe... Lagian, siapa sih yang nggak demen sama buah yang mendapat sebutan "buah dari surga". 

Mungkin bagi sebagian orang tidak suka dengan baunya yang sangat menyengat. Tapi lebih banyak yang suka karena rasanya yang begitu sensasional. Dagingnya lembut dan lezat banget. Apalagi kalau dapet yang bijinya kecil. Pasti dagingnya sangat tebal dan banyak. Sebagai penggemar berat durian sejak kecil, lidah saya cukup peka dengan buah ygang kulitnya berduri tersebut. Dan saya cukup beruntung bisa merasakan durian dengan rasa yang cukup istimewa itu ketika berkunjung ke Jakarta beberapa waktu yang lalu. Rasanya yang legit dan manis dengan daging yang cukup tebal. 

Awal ceritanya adalah ketika selepas acara Kompasianival 2015 di Gandaria City saya dengan beberapa teman Kompasianer Surabaya dan Bandung di ajak oleh mbak Ika ke beberapa tempat kuliner yang cukup direkomendasikannya di Jakarta. Salah satunya adalah Kedai Kopi dan Makanan

"Ketan Susu" yang berlokasi di jalan Cilandak Tengah No. 3. Jarak yang sedikit jauh dari persinggahan terakhir kami yaitu di daerah Cinere, di tambah macetnya Jakarta yang sudah bisa di prediksi sebelumnya. Langsung lelah kami hilang ketika sampai di sebuah kedai yang cukup asri dan rindang. Dari depan sebenarnya tidak begitu terlihat kalau itu sebuah tempat nongkrong yang cukup kekinian. Tapi ternyata pengunjung cukup ramai datang dan pergi. Rupanya tempat itu sudah cukup kondang dan termasuk tempat kongkow yang ngehits.

Awal 2011 kedai ini lahir dari keinginan untuk berbagi pengalaman dalam bidang kuliner dan motivasi untuk melestarikan resep keluarga. Menurut pak Iman Harahap sebagai pemilik, setiap keluarga pasti mempunyai resep andalan. Apalagi sang mertua sangat jago memasak. Beliau tidak ingin resep turun temurun itu hilang begitu saja. Bila perlu akan di bagi dan dinikmati untuk orang lain. Untuk itulah konsep tradisional modern di wujudkan dalam sebuah kedai yang menyajikan cita rasa istimewa.

Menu tradisional Indonesia yang beragam menjadi menu andalan Kedai Ketan Susu, di samping aneka minuman yang hasil buahnya di ambil dari kebun sendiri. Oleh sebab itu, tersedia juga buah-buahan segar yang di jual seperti pepaya, lidah buaya, rambutan dan durian.

Yang lebih menarik lagi bagi kami para Kompasianer adalah dekorasi dari kedai Ketan Susu tersebut. Ketika baru sampai, kami sudah sibuk mengambil gambar situasi di berbagai pojok. Takut kehilangan momen-momen berharga kalau nanti sudah larut dalam obrolan dengan pemiliknya. 

Dekorasinya cukup unik dan agak jadul. Terlihat dari properti yang digunakan dan banyak pajangan bernuansa tempoe doeloe. Tapi justru itu yang membuat kedai ini sedikit beda dan memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. 

Seorang pengunjung ini begitu nyaman meskipun hanya seorang diri. Sambil menikmati menu yang dia pilih, sesekali bermain gadget, tapi nampaknya dia begitu menikmati suasana yang nyaman. Terbukti, tidak tampak terganggu ketika para kompasianer hilir mudik untuk mengambil gambar disekelilingnya. 

Posisinya agak memojok. Tapi dengan dekorasi yang tepat, perpaduan antara klasik dan modern, membuat tempat ini banyak disukai anak-anak muda. Tak berselang lama, tempat ini di isi oleh beberapa remaja yang datang berombongan. Dan cukup lama bercengkerama dan bersendau gurau di tempat ini.

Kalau disini, meskipun sama-sama pojok tapi kapasitasnya memang tidak terlalu banyak. Untuk yang menyukai suasana tenang tapi tetap nyaman. Dekorasinya juga perpaduan antara klasik dan modern.

Credenza yang berdesain kuno ini di atasnya di pajang miniatur sepeda dan lampu sumbu minyak tanah (dalam bahasa jawa "ublik"). 

Di toiletpun masih mendapatkan sentuhan alami yaitu tempat cuci tangan yang terbuat dari kayu jati. Cukup unik bukan?

 

Nah, gimana kalau kita kembali bercerita tentang durian sebelum topik lainnya? Setujuuuuuuuuuuu. Karena pasti udah ngiler ya liat foto-foto yang saya pajang hehehehe. Tapi sebentaaaarrrrr, saya masih asik menikmati duren yang disajikan oleh tuan rumahnya yaitu pak Iman Harahap. Maaf kalau saya harus bilang, makan durian dengan nama Raja Kampung ini sambil merem melek. Saking lezatnya...

Melihat gambar beberapa potongan dari duren Raja Kampung di atas, sudah terlihat betapa kualitas dari buah itu sangat prima. Dagingnya cukup tebal, lembut, bijinya kecil dan bau yang tidak menyengat. Meskipun habis beberapa biji, tidak akan terasa eneg seperti kalau kita makan durian biasanya. Dan durian tersebut menurut pengakuan pak Iman adalah hasil kebun sendiri yang bisa di panen setahun sekali.

 

Buah durian di Kedai Kopi dan Makanan "Ketan Susu" ini di olah dengan beberapa variasi. Yaitu :

 

1. Sop duren, yaitu buah duren utuh dengan kuah manis dari santan plus susu. Es batu akan membuat sop duren ini menjadi segar dan nikmat.

2. Ketan duren, yaitu ketan putih dan duren utuh yang di siram dengan kuah susu putih manis. Perpaduan ketan yang gurih, duren yang legit dan kuah susu manis menghasilkan rasa yang sangat sensasional tapi bikin nagih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun