Dilema ikut Samber THR 2021, antara benci dan rindu - Sebenarnya Samber itu seperti ujian tertulis sekaligus tanda cinta para Kompasianer untuk Kompasiana. Program dengan nama Samber atau  Satu Ramadan Bercerita ini sudah berjalan sejak tahun 2018. Dimana para Kompasianer ditantang untuk menulis konten setiap hari nonstop selama Ramadan sampai Lebaran. Dengan iming-iming hadiah yang cukup bikin ngiler hehehehe.
Saya mengikuti Samber ini mulai awal tahun 2018 dan 2019. Alhamdulillah meskipun bukan juara utama tapi 2x jadi juara di Mystery Challenge 2018 dan artikel tentang BCA di tahun 2019. Kemudian di tahun 2020 ikut tapi tidak sampai lulus hehehe. Alias putus ditengah jalan. Sedih pasti. Kayak ditinggal pacar pas lagi sayang-sayangnya. Habis itu nyesel banget. Makanya di tahun 2021 ini bertekad untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas.
Suka duka pastilah ada selama mengikuti Samber THR Kompasiana ini. SUKA-nya adalah ketika ada semangat menulis pengalaman selama Ramadan, dengan harap informasi yang saya bagikan bisa bermanfaat bagi orang lain. Tapi disisi lain, ada DUKA-nya yaitu sering bikin kalang kabut dan senewen hehehe.
Dibawah ini adalah sedikit cuitan tentang suka duka yang saya alami ketika mengikut Samber THR Kompasiana sebelum-sebelumnya dan di tahun 2021 ini.
UKUR KEMAMPUAN SEBELUM IKUT
Kita memang harus mengukur kemampuan sebelum mengikuti #SamberTHRKompasiana karena menulis nonstop selama 30 hari bukan satu hal yang mudah.--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021
Menulis artikel secara nonstop selama 30 hari (kadang lebih) bukan satu hal yang mudah. Apalagi dengan tema yang sudah ditentukan. Karena mau ikut atau tidak, itu kembali kepada kita masing-masing. Kalau kita sudah bisa mengukur kemampuan untuk ikut, cuuussss lancar jaya. Tapi kalau kiranya cukup berat dan pasti akan tersendat-sendat. Ya jangan dipaksakan. Yang perlu dipertimbangkan juga adalah saingan dari beribu-ribu tulisan Kompasianer yang tidak hanya dari seluruh penjuru Indonesia. Bahkan ada yang dari luar negeri. Tulisan-tulisan mereka cukup bernas, actual dan pasti ciamik.
MYSTERY CHALLENGE YANG BIKIN KALANG KABUT
Tahun ini tantangan makin berat. Disamping masih ada Mystery Challenge, ada juga Topic Challenge yang mewajibkan untuk bikin video. Duh jadi kalang kabut nih. Soalnya nggak banget kalo bikin video. Tapi namanya tantangan, ya harus di coba.#SamberTHRKompasiana--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021
Dari awal Samber memang sudah ada yang namanya Mystery Challenge. Topik yang selalu bikin deg-degan. Kadang karena infonya mepet, suka panik cari ide cerita. Tapi itulah serunya. Dan tahun ini, ditambah lagi ada Mystery Topic. Dan yang bikin tambah senewen adalah kewajiban untuk bikin video. Terus terang saya paling lemah kalau disuruh bikin video. Bisa sih kalau cuman foto yang dibuat slide. Akhirnya harus belajar semampunya. Saya jadikan ini sebuah tantangan. Siapa tahu tahun depan ikutan samber lagi sudah bisa bikin video yang bagus dan layak.
HADIAH YANG BIKIN SEMANGAT
Tapi kalau melihat hadiahnya jadi semangat nih. Apalagi tahun 2018 dan 2019 saya kebagian menang meski bukan hadiah utama. Ini salah satu cerita suka kalau ikut #SamberTHRKompasiana--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021
Hadiah yang disediakan memang cukup menggiurkan menurut saya. Apapun yang ditawarkan Kompasiana untuk hadiah dan rewards, salah satu pemacu semangat untuk bertarung dengan beribu kompasianer yang jago dan keren dalam merangkai kata. Saya ikut Samber THR ini pertama di tahun 2018 mendapat Juara Mystery Challenge. Kemudian di tahun 2019 alhamdulillah nyantol di tulisan tentang BCA. Keduanya mendapat hadiah berupa uang tunai yang lumayan banget. Itu juga salah satu pemicu semangat untuk membuat konten yang menarik tapi juga bermanfaat.
AJANG SILATURAHMI
Sukanya yg lain kalau ikut #SamberTHRKompasiana adalah bisa jadi ajang silaturahmi ketika saling berkunjung di artikel teman. Asik dan seru lo!--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021