Dekat lokasi bermain, ada etalasi yang memajang beraneka miniature boneka yang menjadi bonus kalau membeli paket makanan. Kebetulan hadiah waktu itu adalah boneka Dalmatian atau anjing bertutul-tutul yang lagi nge-hits. Dan ternyata trik saya cukup jitu.Â
Anak saya jadi makan dengan lahap sambil memainkan hadiah yang didapat dari paket makan. Dia cukup hepi karena beberapa waktu yang lalu juga saya ajak nonton film tentang Dalmatian si anjing bertutul. Akhirnya saya membeli beberapa paket makan lagi, supaya mendapat koleksi lengkap. Anak saya makin seneng dong.
Lama-lama saya jadi ketagihan dengan menambah koleksi mainan. Apalagi jenis mainan juga berubah-ubah setiap bulannya. Makin bagus, kreatif dan menarik. Â Waktu itu resto cepat saji yang menyediakan paket mainan tidak sebanyak sekarang. Terbatas di McD dan KFC saja.Â
Biasanya saya kalau pulang kantor, ngintip di dulu di gerai fastfood yang lokasinya jadi satu gedung dengan tempat kerja saya. Kalau mainannya menarik, saya pasti beli sekaligus buat oleh-oleh anak di rumah. Selanjutnya tujuan saya tidak hanya memicu anak untuk mau makan tapi ingin menambah koleksi mainan saya.
Begitu terus, sampai tidak terasa mainan saya sudah mencapai 300an biji dan sudah menginjak 27 tahun. Anak-anak sudah pada gede semua. Tidak ada satupun yang tertarik melanjutkan hobi saya ini. Jadilah saya  yang merawat dan akan terus menambah adik-adik baru buat mereka hehehe.
Di dukung anak dan suami
Pastilah keluarga selalu mendukung. Kalau tidak, pasti nggak sampai satu lemari penuh hehehe. Sejak tulisan saya di tahun 2019 yang lalu, memang belum terlalu banyak lagi tambahan mainan-mainan itu. Mungkin tidak sampai 50 biji. Karena saya juga sudah jarang "hunting" ke outlet resto cepat saji lagi. Kalaupun sempat, kadang saya kurang tertarik dengan figure mainannya. Sering juga mereka mulai menjual koleksi mainan-mainan lama, meskipun kadang yang baru juga masih bermunculan.
Bentuk dukungan dari keluarga yaitu dengan tidak pernah protes kalau saya tiba-tiba pulang membawa beberapa paket makanan fastfood. Mereka dengan senang hati akan melahap makanan yang saya bawa, karena mereka tahu kalau mamanya cuma mengincar mainannya saja. Mereka juga tidak pernah ikut campur mengurusi koleksi-koleksi mainan yang rapi berbaris dengan teratur di lemari etalase. Tapi mereka ikut menikmati dengan memandang koleksi-koleksi yang punya sejarah berkesan juga buat mereka.
Memang ada beberapa teman yang tertarik untuk membelinya dengan harga puluhan juta. Tapi saya tidak tertarik untuk menjualnya. Tepatnya belum tertarik untuk melepas koleksi-koleksi itu. Karena mainan-mainan itu membawa jejak histori masa kanak-kanak dari mulai anak pertama sampai anak ketiga. Sepertinya nanti saya wariskan saja ke cucu-cucu. Bisa buat bahan cerita ke mereka tentang masa kanak-kanak orang tuanya.
Sebenarnya yang tertarik tidak hanya teman saya yang sudah bapak-bapak gitu. Ada juga anak-anak yang sampe nangis minta mainan saya supaya dikeluarkan dari lemari. Mereka gemes pingin mainan boneka-boneka berkarakter itu. Kalau sudah begitu, saya pakai perjanjian nih sama orang tuanya. Mereka harus tanggung jawab kalau resiko rusak atau mainan tidak dikembalikan oleh si anak. Untunglah selama ini tidak pernah ada yang minta mainan itu dikeluarkan dari lemari. Melihat dari luar saja mereka ikutan senang.
Dan saya tetap bertekad akan menambah koleksi mainan tersebut, mungkin sampai resto-resto cepat saji itu tidak mengeluarkan mainan-mainan lagi. Di bawah ini adalah link Youtube dari Tribun Jatim Official yang mengulas tentang koleksi saya.