Mohon tunggu...
Yohanes Priyo Guno Sumakto
Yohanes Priyo Guno Sumakto Mohon Tunggu... lainnya -

Saya terlahir tidak dengan nama' mbah guno', nama itu hanyalah sebuah ungkapan cinta dan sayang dari orang-orang yang benar-benar mengenal saya. Nama 'mbah guno' sudah hampir 16 tahun melekat pada diri saya. Memang sudah sangat lama dan saya bersedia orang yang mengenal baik saya mengenakan panggilan itu kepada saya. Terima kasih teman-teman, saya sangat mensyukuri nama 'mbah guno' yang kalian sematkan pada diri saya. Salam hangat, penuh cinta dan sayang dariku. Mbah Guno

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan, Pakailah Diriku SekehendakMu

24 September 2010   04:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya duduk bersila dengan ditemani secangkir kopi dan gorengan di pendopo tempat kediaman Tuhan. Dia mengundang saya untuk 'ngobrol' denganNya dan mempersilakan saya berkeluh kesah selama dalam perjalanan hidup saya. Sebenarnya Tuhan mengundang saya tidak saja hanya untuk berkeluh kesah, Dia benar-benar menanti saya datang dalam suasana sore yang temaram sebagai bukti tanda setia dan bakti saya kepadaNya. [caption id="attachment_267778" align="alignnone" width="300" caption="Pendopo Agung Hotel Dana Solo"][/caption] Saya pagi ini membaca berita di suatu surat kabar online dan di sana saya menemukan ada berita yang sangat mengusik ketenangan hati saya. Hal apa yang mengusik ketenangan hati saya adalah mengenai kemauanMu itu lho Tuhan, jika benar itu adalah kemauanMu. Sekarang 'mumpung' saya diundang olehMu saya ingin mempertanyakan kegusaran hati saya padaMu. Dan tanpa melupakan kodrat hidupku bahwa saya adalah milikMu dan hambaMu yang dapat Engkau pergunakan hidupku sesuai kehendakMu, maka ijinkanlah saya mulai bertanya. Tuhan,  banyak dari antara kami manusia ini banyak melakukan perbuatan yang salah dan menjerumuskan diri mereka ke dalam lembah dosa, apa yang dapat saya perbuat untuk membantuMu membebaskan sesamaku dari lembah dosa? Tuhan, saya datang ke pendopoMu ini tentu ada maksud yang Tuhan inginkan dari saya, apakah itu Tuhan? Apakah Engkau akan menitahkan sesuatu kepadaku untuk menghakimi perbuatan sesamaku yang salah dan terjerumus dalam dosa seperti yang tadi pagi aku baca di surat kabar online? Oh ya Tuhan, perkenankanlah aku memohon, pakailah diriku ini sesuai dengan kehendakMu, namun jangan Engkau perintahkan aku untuk menghancurkan sesamaku sendiri manusia yang sedang bersalah dan berlumur dosa !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun