Menyalakan Gen Kreatif Masyarakat Melalui Desa Wisata Berbasis Kompasiana

Menyalakan Gen Kreatif Masyarakat Melalui Desa Wisata Berbasis Kompasiana

Indonesia adalah negara kepulauan dengan sejuta keindahan budaya, bahasa, maupun flora dan fauna yang mampu menarik wisatawan datang ke Indonesia, baik wisatawan domestik yang melancong ke daerah lain, maupun wisatawan asing yang melancong ke Indonesia.

Banyaknya keragaman tersebut membuat Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, hal yang menjadi alasan mengapa pariwisata begitu penting untuk dibentuk menjadi berkualitas baik dari sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusianya. 

Pariwisata merupakan salah satu hal yang dapat membuat ekonomi Indonesia tetap stabil dan dapat meningkatkan pendapatan negara baik secara mikro maupun makro. Dengan adanya pariwisata yang baik dan berkualitas maka secara langsung maupun tidak langsung maka pendapatan negara maupun UMKM akan meningkat sehingga dapat mensejahterakan rakyat dan menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan.

Pariwisata yang berkualitas adalah pariwisata yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjungnya, baik dengan kegiatan-kegiatan yang menarik wisatawan seperti festival kreatif lokal maupun dengan lingkungan yang mesti terjaga kelestariannya dengan menciptakan wisata ramah berkendara.

Hal yang membuat desa wisata ramah berkendara penting untuk dibuat adalah karena kenyamanan para wisatawan adalah hal yang utama, dan dengan adanya polusi yang disebabkan kendaraan maka kenyamanan tersebut dapat terganggu. Itulah mengapa dalam membangun desa wisata dibutuhkan usaha yang keras dan mediasi yang terus dilakukan oleh pihak setempat untuk membangun kesadaran individu. Pihak setempat juga bisa saling bahu membahu dengan Adira Finance untuk meningkatkan UMKM setempat agar poros perekonomian setempat bisa berjalan sehingga ada tunjangan untuk meningkatkan kualitas Desa Wisata yang sedang dibangun agar menjadi lebih baik lagi.

Desa Wisata yang telah dibangun tentu membutuhkan promosi untuk meningkatkan akses ke desa tersebut juga untuk mempermudah pencaharian di mesin telusur dimana dunia pada abad ini telah menjelma global dan menyukai hal-hal secara instan. Maka dari itu, gen kreatif masyarakat selain mengadakan festival kreatif lokal mesti menggunakan media massa dan media sosial sebagai sarana memperkenalkan Desa Wisata yang ada. Yaitu adalah dengan menggunakan blogging (Kompasiana)  sebagai basis utama.

Lalu mengapa blogging? Mengapa Kompasiana? Hal itu karena blogging merupakan salah satu media yang efektif digunakan untuk melakukan pemasaran, namun dalam perkembangannya, blogging kini tidak lagi berkutat permasalahan artikel-artikel belaka, melainkan bertransformasi gambar seperti carousel di Instagram dan  juga audiovideo yang dapat ditemukan di TikTok, Youtube, Instagram, dan banyak platoform lainnya. Itulah mengapa jika anda pernah merasakan hidup pada masa menjamurnya Blogger maka anda tidak akan pernah merasa asing dengan konsep blogging zaman sekarang.

Lalu mengapa Kompasiana? Sebab Kompasiana merupakan platform blogging yang memiliki kredibilitas dan jangkauan yang luas, juga memiliki jaringan kepada media massa sebab berbasis kepada salah satu media terbesar di Indonesia, Kompas. Hal yang paling menyenangkan dari Kompasiana adalah bahwasanya ia memiliki komunitas yang saling bahu membahu dalam banyak aspek permasalahan, baik dari segi pendidikan, agama, sosial, maupun ekonomi.

Komunitas inilah yang bisa membantu para pembangun Desa Wisata untuk mendapatkan gagasan baru maupun bantuan untuk membangun desa wisata, untuk mendapatkan jangkauan yang lebih luas kepada khalayak yang juga bisa melakukan investasi dalam pembangunan Desa Wisata itu sendiri.  

Dalam dunia blogging juga tidak akan pernah terlepas dari strategi SEO (Search Estimatit Organisation) yang mengacu kepada bagaimana mesin telusur seperti Chrome, Opera, maupun Google bekerja dan bagaimana mesin telusur melakukan pencaharian yang relevan dengan kemauan user dari mesin telusur tersebut.