Sebagaimana di banyak negara, salah satu bisnis yang marak adalah startup. Qadada seorang pemuda 31 tahun, salah satu Technopreneur di Gaza mulai merintis perusahaan startup tiga tahun lalu bersama beberapa anak muda lainnya di sebuah Gedung perkantoran Hanadi di kota Gaza yang juga terdapat apartemen di dalamnya. Siang itu dia mendapat kabar dari penjaga gedung untuk segera mengevakuasi gedung dalam waktu dua jam. Qadada mendirikan Planet for Digital Solutions pada 2017 dan mengembangkan perusahaan yang mempekerjakan 30 orang.
Qadada tidak berhasil mengevakuasi peralatan perusahaannya, dia tidak mau mengambil risiko dan memilih menjauh dari bangunan itu. Benar saja beberapa jam kemudian dia mendapati bangunan itu sudah rata dengan tanah. Selama beberapa hari ini, jet tempur Israel telah menargetkan beberapa bangunan penting di jantung Kota Gaza, meratakan setidaknya dua blok bertingkat tinggi. Hanadi, adalah salah satunya.
Pesawat pengintai Israel tak berawak menargetkan Hanadi dengan beberapa rudal peringatan sebelum dihancurkan oleh jet tempur. Israel mengatakan gedung-gedung itu menjadi sasaran karena mereka digunakan sebagian untuk markas faksi-faksi yang memerangi Israel. Yang jelas, dengan serangan itu pasti akan meningkatkan penderitaan warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza dengan melemahkan dan bahkan menghancurkan kembali roda ekonomi yang sudah mulai berjalan.
Termasuk Qadada yang telah berjuang untuk mendapatkan kesempatan kerja termasuk banyak rekan-rekannya, dan kini mereka kehilangan semuanya. Setidaknya 83 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak, telah tewas dan ratusan lainnya luka-luka sejak Israel memulai serangannya pada Senin. Eskalasi serangan dimulai setelah kelompok bersenjata Palestina menembakkan ratusan roket ke Israel, dalam apa yang mereka katakan sebagai tanggapan atas penyerbuan keras oleh polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa minggu lalu yang melukai lebih dari 500 jemaah.
Dengan populasi dua juta jiwa yang tinggal di area 365 kilometer persegi, Jalur Gaza adalah salah satu wilayah terpadat di dunia. Tidak seperti kota-kota Israel, tidak ada tempat perlindungan bom atau bunker bagi penduduknya untuk berlindung.