Mohon tunggu...
Didi Widyo
Didi Widyo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Pendidik

Pendidik, Trader

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Menjadi Dosen?

11 April 2021   21:32 Diperbarui: 12 April 2021   06:45 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anda baru lulus Magister (S2)?. 

Salah satu profesi menarik yang patut dipertimbangkan adalah tenaga pendidik atau Dosen. Tidak seperti profesi lain yang tidak cukup memberi ruang untuk memiliki "profesi" tambahan, seorang Dosen sangat mungkin untuk menekuni pekerjaan yang bahkan dapat menunjang profesi utama anda sebagai Dosen, misalnya peneliti, konsultan atau penulis. Bahkan anda memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan beasiswa Doktor. Anda juga dapat sering bertemu dengan anak-anak muda potensial yang energik atau bahkan lebih mudah dapat jodoh.

Memang tidak mudah untuk menjadi dosen. Selain harus Magister (S2) atau setara, juga harus memiliki passion dan kompetensi tertentu sesuai tuntutan umum peraturan perundangan dan ketentuan atau tuntutan perguruan tinggi yang dituju. Kompetensi utama yang pasti menjadi pertimbangan bagi Perguruan Tinggi (PT) untuk menerima anda sebagai dosen adalah reputasi (akademik) anda, kemampuan berbahasa asing (English) dan kemampuan menulis/publikasi, dan tentu kesesuaian disiplin ilmu anda dengan program studi yang dimiliki. 

Adapun kompetensi lainnya (misal pedagogik) bisa anda dapatkan melalui program pelatihan atau sejenis. Semakin baik/tinggi reputasi PT (posisi klaster, status akreditasi, rank), maka semakin tinggi tuntutan terhadap kompetensi itu.

Mau memilih sebagai dosen "apa"?

Banyak pilihan untuk anda, tergantung bidang/disiplin ilmu anda dan setinggi apa kapasitas anda. Saat ini di Indonesia ada sekitar 290 ribu dosen yang bertugas di berbagai bentuk PT yang berjumlah sekitar 4.600 PT di Indonesia. Anda dapat memilih berbagai status, mulai dari dosen PNS di PTN dan PTS (Dosendpk), dosen P3K (perjanjian kerja) di PT-BH/PT-BLU, atau dosen Yayasan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dosen tetap, tidak tetap atau dengan perjanjian kerja.

Bila anda memilih untuk menjadi dosen PNS termasuk P3K, tentu anda harus menunggu seleksi tahunan yang dilakukan oleh pemerintah/kementerian/PT. Bila anda cumlaude, anda memiliki peluang yang lehih besar untuk diterima (melalui jalur cumlaude).  Namun sambil menunggu formasi PNS anda dapat juga melamar ke PTS. Bila cocok ya bisa lanjut berkarier di PTS, sebagai dosen tetap Yayasan juga tidak masalah karena pindah ke PT lain (pindah homebase) juga sangat dimungkinkan. 

Anda akan relatif dapat menapaki karier sebagai dosen dengan baik apabila anda (minimal pada tahun-tahun awal), memiliki motif untuk mencari pengalaman, selain memang penghasilan/gaji seorang dosen pada tahun-tahun awal sangat kecil, bahkan di bawah UMP (bila di PTS). Namun seiring dengan karier anda yang terus berkembang penghasilan Anda juga akan terus menanjak, terutama karena adanya tunjangan dan proyek-proyek penelitian atau kerja sama. 

Bagaimana memilih PT tujuan atau mau mengajar dimana? 

Pada dasarnya lowongan untuk dosen di PT terutama PTS selalu ada dan terbuka, terutama karena adanya penambahan jumlah program studi baru atau bahkan PT baru. Apabila anda tidak memiliki informasi dari teman atau yang lain, anda dapat mencari informasi program studi yang sesuai dengan disiplin ilmu anda di sini.  

Apabila anda ingin mencari PT tertentu yang sesuai dengan kapasitas atau "kelas" anda, bisa dicari melalui status akreditasi institusi dan program studinya di sini. PT dengan akreditasi institusi dan program studi A atau Unggul pasti lebih prospektif dan otomatis menuntut kapasitas yang tinggi/kompetitif. Selanjutnya untuk akreditasi yang lebih rendah juga menuntut kapasitas yang relatif lebih rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun