Mohon tunggu...
Humaniora

“Bumiku Tolong Bersabar Sedikit Lagi”

19 September 2016   18:14 Diperbarui: 19 September 2016   18:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semarang,19September 2016

Hai Bumi,

Apa kabarmu? Hidupmu semakin lama semakin sulit di atas sana. Kamu terbakar dan merasakan panasnya matahari. Tapi kamu terdiam, kamu menunggu saudara – saudaraku yang tinggal di dalammu sadar akan keadaanmu. Paru - parumu yaitu hutan, sudah mulai hilang secara perlahan. Kami mengambil semuanya, awalnya kami melakukannya karena kami butuh. Tapi kami lupa, kami menjadi orang yang serakah menghabisi semua pohon yang ada. Kau sudah memberikan berbagai macam tanda. Terjadi kekeringan dimana – mana dan kami mengacuhkannya.

Hutanmu yang awalnya ramai dengan banyaknya binatang, perlahan berkurang. Kami mengambil tempat tinggal mereka dan membunuh mereka. Binatang – binatang itu kami jadikan mantel, dompet, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Ada juga binatang yang terbakar bersama panasnya api yang kami berikan. Saat ini, kami menikmati hal tersebut.

Tidak hanya hutanmu, kami juga merusak perairan yang ada. Kami mengambil segala sesuatu yang ada tanpa pandang bulu. Lautannya yang awalnya ramai, perlahan menjadi sepi sunyi. Yang awalnya indah, menjadi kotor karena limbah pabrik yang dibuang ke laut. Kau kembali mengingatkan kami, dengan terjadinya bencana alam berupa tsunami. Tsunami itu sudah terjadi dibeberapa negara dunia. Kami hanya berpangku tangan dan melanjutkan tindakan kami.

Kami menggunakan bahan kimia untuk menguasai wilayah yang lainnya, seperti bom nuklir yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Entah kami sadari atau tidak hal tersebut membuatmu semakin kesakitan dan sulit menyembuhkan dirimu sendiri. Butuh beratus – ratus tahun sampai wilayah itu bisa ditempati lagi. Wilayah itu menerima dampaknya, anak mereka mati, mandul, dan dikucilkan. Memang itu semua bukan perbuatan mereka, tapi mereka yang harus menerima dampaknya.

Dengan berkembangnya zaman, kami menemukan banyak teknologi baru yang menyebabkan perisaimu mengikis secara perlahan. Kami memiliki kendaran bermotor, pendingin ruangan, dan banyak pabrik yang tidak melakukan penyaringan gas terlebih dahulu. Gas CFC yang dihasilkan oleh pendingin ruangan menyebabkan efek rumah kaca yang membuat lapisan ozon mengikis. Kendaraan kami menghasilkan gas CO2 yang merusakmu pula. Hal itu menyebabkan banyak lautan di bumi.

Tahun 2012 kami mengira kau akan menenggelamkan kami semua yang ada didalammu. Kami memikirkan banyak cara untuk menyelamatkanmu. Kami mulai menanam banyak pohon, tapi kenyataannya baru kami sadari sudah tidak ada ruang kosong lagi. Kami berusaha untuk mencari cara dengan membuat sebuah kapal besar dan lain sebagainya. Pemerintah mulai menekan penggunaan kendaraan bermotor dan pendingin ruangan. Ternyata tahun itu kami lalui dengan aman hingga saat ini.

Perubahan musim mulai tidak menentu, es – es di kutub mencair. Ketika harusnya terjadi salju, negara itu malah sangat panas dan ketika panas hal itu bisa membakar hutan dengan sendirinya. Dan ketika hujan, hal itu menyebabkan banjir hingga tsunami. Hingga ketika, kami melihat dari atas, sebagian dari dirimu sudah ditutupi oleh lautan. Daratan semakin lama semakin mengecil.

Walaupun tahun itu kami lalui, rakyat negaraku tetap saja membuang sampah keperaiaran seperti sungai dan sebagainya dan mungkin juga beberapa negara lain. Pemerintah berusaha membersihkan apa yang dibuat oleh rakyatnya dengan membersihkannya secara perlahan. Kami menanam banyak pohon untuk memperbaiki lapisan ozonmu. Sudah mulai banyak taman – taman yang asri berisi banyak pohon di negara ini, walaupun tidak sebanyak dulu.

Bisa dibilang kami mulai menyadari kesalahan yang kami buat dulu. Globalisasi membuat kami sadar akan itu. Jadi, bersabarlah sebentar lagi kami sedang berusaha untuk menebus kesalahan kami dulu. Pohon – pohon yang kami tanam membutuhkan waktu untuk tumbuh dan menyerap semua gas beracun yang ada didalammu. Kami juga mulai membuat lautanmu kembali indah, kami mengembalikan terumbu karang ke habitatnya. Kami mulai melindungi hewan – hewan yang langkah dan yang ada saat ini. Kami sudah berusaha memperketat saudara – saudara kami yang mungkin tanpa sadar melakukan hal itu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun