Mohon tunggu...
mayokO aikO
mayokO aikO Mohon Tunggu... -

Pemilik sekolah menulis gratis. CENDOL. CErita Nulis Diskusi OnLine. Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.MEmbaca FIksi (Universal Nikko+mayokO aikO). Creative Director Agency Advertising, Larisa Nikko Indonesia, PT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngumpulke Balung Pisah (Reuni Akbar SMPN1, Manyaran)

18 April 2013   16:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:59 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Balung dalam pemahaman eksak berarti tulang atau kerangka. namun dalam pemahaman sosial kekerabatan, balung memiliki makna lebih luas dan filosofis. Balung bisa diartikan secara luas menjadi kekerabatan, atau juga pertemanan atau juga hubungan yang begitu kuat sampai rasa itu menjadi bagian dari isi tulang belulang. Begitulah kata 'balung" sangat sakti untuk menggambarkan semua hal itu.

Dari pertautan pertemanan di facebook antar mantan Alumni SMP Negeri 1, Manyaran, Wonogiri yang secara intens berkomunikasi secara maya, tiba-tiba terpikir bagaimana bila komunikasi secara maya itu terwujud dalam pertemuan besar secara fisik. Yang tadinya kasat mata, menjadi nampak nyata. Bisa menyapa, bisa berjabatan tangan, bisa curhat dan bisa memperhatikan sebagian rambut alumni yang mungkin saja sudah memiliki dua warna.

Adalah seorang junior (sebutan untuk adik kelas) yang memiliki ide mengumpulkan Alumni SMP N 1 Manyaran, Wonogiri dari Angkatan Pertama (1983) hingga angkatan 90an.

Reuni Akbar yang dikemas dengan semangat paling menyentuh "Ngumpulke Balung Pisah" yang digagas oleh salah satu alumni bernama Setianto Joko, ternyata cukup ampuh menjadi magnet buat mengumpulkan Alumni SMP Negeri 1, Manyaran, Wonogiri yang tersebar di seluruh dunia.

Sesuatu yang tadi lahir dari pemikiran maya bersambut ke lintas generasi. Bahkan salah seorang penulis nasional alumni SMP Negeri 1 Manyaran, Otran Soenarto, dibuat bergegas untuk ikut menggelorakan semangat reuni akbar ini.

Sesungguhnya apa yang mendasari begitu kuatnya kekerabatan suatu komunitas? Banyak hal terjadi yang membuat semangat gotong royong, saling toleransi di Indonesia makin semu, makin pucat dan lama-lama luntur dari bumi Indonesia tercinta. Feodalisme, individualisme saat ini menjadi fenomena yang terus bermunculan, tidak hanya di kota besar tetapi juga merampah hingga ke pedesaan.

Jangan heran bila sekarang, banyak orang yang lebih suka berkunjung ke mall daripada saling berkunjung ke keluarga. boleh dibilang dalam 1 tahun orang saling mengunjungi terjadi satu kali saat lebaran. Tetapi, setiap orang mungkin saja akan berkunjung ke mall empat kali dalam seminggu.

Apakah kekerabatan di Indonesia mulai luntur? Yang jelas saat ini kita nyaris tiap hari disuguhi tawuran antar kampung. tawuran sekolah dan disharmonisasi.

"Ngumpulke Balung Pisah" adalah sebuah gerakan sosial yang mungkin saja itu bersifat lokal karena kecilnya lingkup peserta. Tetapi pesannya tentu tidak sekecil itu. Pertemanan yang nyaris hilang bisa timbul dengan acara-acara kekerabatan seperti ini.

"Semangat pertemuan yang digagas sangat dalam mengingat kita dulu pernah sama-sama satu kandang." Jiman Sastrowijoyo yang sekarang sukses menjadi dealer forex menyampaikan pemikirannya.

Sangat simple. Satu kandang pastilah memiliki makna yang lebih luas dalam pemaknaan sebagai bangsa Indonesia yang komplek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun