Mohon tunggu...
Healthy

Sel Apa yang Paling Bisa Bertahan Eksistensinya?

25 Agustus 2017   20:01 Diperbarui: 29 Agustus 2017   22:57 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan perbedaan komposisi dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi gram positif dan gram negatif. Melalui teknik Pewarnaan Gram yang dilakukan oleh Hans Chrisian Gram, dapat diklasifikasikan spesies bakteri menjadi dua, yaitu  bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel sederhana dan jumlah peptidoglikan yang banyak. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki struktural kompleks dan membran luarnya mengandung lipopolissakarida. Lipopolisakarida adalah karbohidrat yang berikatan dengan lipid.

Dinding sel prokariotik dilapisi oleh kapsul  dan lapisan lengket dari polisakarida atau protein. Kapsul tersebut berfungsi sebagai pelekat sel pada substratnya atau pada individu lain dalam suatu koloni. Selain itu, ada palu kapsul yang berfungsi sebagai pelindung sel prokariotik dari dehidrasi, dan beberapa sebagai pelindung prokariotik patogenik dari sistem kekebalan inangnya. Beberapa prokariotik memiliki fimbria, jika jamak fimbriae. Fimbria tersebut berupa tonjolan protein mirip rambut dan berfungsi melekatkan sel pada substratnya atau antar sel prokariotik lain.

Setelah kita bahas mengenai sel prokariotik, kita beralih membahas sel eukariotik. Sebagian besar organisme yang tergolong dalam eukariotik adalah protista. Sel eukariotik berbentuk sangat kecil sehingga membingungkan para ilmuwan untuk mengamati sel tersebut. Tapi sejak penemuan yang dilakukan oleh Antoni van Leeuwenhoek, yaitu ilmuwan Belanda ahli mikroskop. Antoni van Leeuwenhoek berhasil mengamati setetes air menggunakan mikroskop cahaya. Yang ia temukan dalam setetes air tersebut adalah protista uniselular dan prokariotik. Beberapa protista tersebut bergerak menggunakan flagela. Flagela adalah alat gerak sel yang berupa bulu cambuk. Jika flagela berjumlah lebh dari satu maka disebut flagelum. Selain itu, ada pula protista yang yang bergerak dengan cara merayap dengan terdapat tonjolan seperti gumpalan. Leeuwenhoek juga menemukan protista yang mirip dengan terompet. Dengan melihat penemuannya ini, dia menyatakan, "Tidak ada pemandangan yang lebih indah yang pernah singgah di mataku dari pada ribuan makhluk hidup dalam setetes air.". Baru- baru ini spesies protista yang ditemukan memiliki ukuran diameter berkisar 0,5 sampai 2 m, yang berarti ukuran prostisa sama kecil dengan sel prokariotik.

Dahulu protista dimasukkan dalam satu kingdom tunggal, yaitu Kingdom Protista. Tetapi karena sistematik eukariotik semakin maju, kingdom tersebut hangus. Protista merupakan sel yang polifelitik. Polifelitik berarti protista berasal dari keturunan beberapa nenek moyang. Akibatnya kingdom protista kini telah diabaikan, dan memakai kingdom- kingdom sendiri. Akan tetapi tidak sedikit pula orang menggunakan istilah Kingdom Protista, untuk menyebut sel eukariotik yang bukan tumbuhan, bukan hewan, dan bukan jamur.

Sel eukariotik berbeda dengan sel prokariotik. Salah satu perbedaan yang paling mencolok yaitu sel eukariotik memiliki nukleus dan organel -- organel yang diselubungi oleh membran, seperti contoh mitokondria, plastida, dan asparitus golgi. Selain itu, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dari pada sel prokariotik. Sehingga sel tersebut memiliki fungsi -- fungsi spesifik yang dilakukan oleh tiap organelnya.

Pada umumnya prostista merupakan uniselular. Namun ada pula prostista yang multiselular dan hidup secara koloni. Pada protista uniselular melakukan fungsi penting. Fungsi tersebut dilakukan oleh organel -- organelnya. Beberapa organel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, vakuola, dan nukleus.

Dalam sel eukariotik, terdapat membran sel. Membran bertugas mengatur keluar masuknya senyawa menuju atau keluar dari sel. Membran sel bersifat semipermeabel, yang berarti hanya senyawa tertentu saja yang dapat menembusnya. Kedua adalah sitoplasma. Sitoplasma memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya reaksi metabolisme sel. Sitoplasma mengandung tiga senyawa organik yaitu protein, lemak, dan gula. Kedua adalah retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma dibagi menjadi retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar berada didekat nukleus. Nukleus bertugas memproduksi ribosom, dan ribosom yang telah diproduksi akan melekat pada retikulum endoplasma, oleh karena itu disebut retikulum endoplasma kasar. Organeil ini memiliki fungsi yaitu menyintesis protein yang akan diekspor. Sedangkan retikulum endoplasma halus memiliki fungsi untuk menyintesis lemak intrasel dan menghancurkan sel atau biasa disebut detoksifikasi. Ketiga adalah ribosom, ribosom berfungsi menyintesis protein.

Keempat adalah badan golgi. Badan golgi berupa kontong pipih yang bermembran dan berlipat. Badan golgi berfungsi sebagai penerima protein yang diproduksi retikulum endoplasma. Kelima adalah lisosom, lisosom berupa enzim hidrolik . Fungsi lisosom antara lain memecah cairan sitoplasma pada antigen dan autolisis yaitu menghancurkan sel yang rusak agar tidak menularkan kerusakan pada sel lain. Keenam adalah mitokondria yang berupa membran ganda dan mengandung DNA selular. Mitokondria bertugas membakar gula yang menghasilkan ATP (Adenosina trifosfat). Ketujuh adalah kloroplas, kloroplas memiliki struktur yang hampir sama dengan mitokondria. Kloroplas berperan dalam proses fotosintesis. Kedelapan adalah nukleus yang mengandung DNA dan protein. Nukleus berfungsi sebagai pembawa gen dan pengendali kerja sel. Kesembilan adalah vakuola. Tidak semua sel eukariotik memiliki vakuola kontraktil. Organel ini berfungsi memompa kelebihan air dari dakam sel protista.

Nutrisi yang didapat oleh prostista lebih banyak daripada sel eukariotik lainnya. Karena protista merupakan sel autotrof atau heterotrof, dan atau miksotrof. Autotrof adalah protista yang dapat memproduksi makanannya sendiri. Heterotrof adalah protista yang mengabsorpsi molekul organik lain. Dan misotrof merupakan gabungan autotrof dan heterotof.

Keberagaman protista berasal dari endosimbiosis. Yaitu ketika organisme selular tertentu menelan sel -- sel lain dan menjadi endosimbion. Sehingga menjadi organel dalam sel inang. Eukarioa pertama memperoleh mitokondria dengan menelan prokariotik aerobik. Selain itu eukariotik heterotrfik menerima endosimbion dari sianobakteri fotosintetik yang kemudian berevolusi menjadi plastida.

Kembali pada tujuan awal yaitu pemabahasan mengenai jenis sel yang lebih mampu bertahan dari sejak bumi terbentuk hingga sekarang ini. Menurut buku yang saya baca dan uraian di atas mengenai eukariotik dan prokariotik, sel prokariotik memiliki kemampuan bertahan yang lebih baik dari pada sel eukariotik. Sebagai contoh adalah sel Halobacterium. Sel tersebut mampu hidup di lingkungan yang sangat ekstrim, seperti Danau Owens di California. Halobacterium  memiliki kemampuan memiliki membran merah yang yang menggunakan cahaya matahari untuk menyintesis ATP. Bakteri tersebut merupakan bakteri yang paling toleran dengan garam. Bakteri tersebut mampu mengompensasi kehilangan air osmotic dengan memompa ion ke dalam sel sehingga konsentrasi ion dalam sel sesuai denga konsentrasi ion luar sel. Selain itu ada pula bakteri Deinococcus radiodurans yang dapat hidup di lingkungan yang sangat asam dengan Ph 0,03.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun