Mohon tunggu...
KKN UIN WALISONGO DELAPANTIGA
KKN UIN WALISONGO DELAPANTIGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG / LPM Frekuensi

Mahasiswa yang suka bergelut dengan bidang jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paikem Gembrot, Strategi Pembelajaran Era Pandemi Covid-19

22 November 2021   18:55 Diperbarui: 22 November 2021   19:10 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Pandemi Covid-19 merupakan hal yang menjadi permasalahan dan tantangan bagi seluruh negara di dunia termasuk negara Indonesia. Berbagai bidang terkena dampak dari adanya covid-19. Seluruh aktivitas dibatasi gune memutus penyebaran virus covid-19. Tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Kondisi perubahan pola pendidikan dari tatap muka ke pola daring secara pasti akan mempengaruhi kondisi psikologis siswa. Kondisi tersebut akan berdampak pada karakter siswa.

Menurut Otib Satibi Hidayat dalam buku Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21 mendefinisikan arti karakter sebagai hasil dari sebuah proses yang panjang dalam pembentukan mentalitas seoarang manusia.[1] Dalam  pendidikan karakter perlu adanya penguatan dari 3 komponen berikut  yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Karakter merupakan wujud dari sifat, watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang mereka dapatkan semasa hidupnya. 

Manusia yang memiliki karakter yang baik akan menunjang tingkat kesuksesannya dalam hidup di masa depan.  Karakter juga dapat diartikan sebagai bentuk wujud dari keseluruhan pikiran, perasaan dan perilaku manusia. Ketiga hal tersebut harus terdapat keseimbangan, dalam artian perlu adanya saling menyeimbangkan sehingga mampu menciptakan suatu bentuk karakter yang ideal dan sesuai dengan karakter bangsa. 

Di masa situasi covid-19, kegiatan pendidikan hampir keseluruhan dilakukan secara daring, yang mana aktivitas yang terjadi hanyalah proses pembelajaran, atau sekedar transfer pengetahuan saja, sedangkan pendidikan karakter siswa, tidak ada yang mampu menjamin akan mendapat pendidikan karakter dari kedua orang tua mereka yang sesuai dengan nilai-nilai yang selama ini diajarkan oleh institusi pendidikan. Dalam dunia pendidikan, keberadaan pendidikan karakter diartikan sebagai bentuk pendidikan yang sistematis guna mendidik, memberdayakan dan mengembangkan siswa agar dapat maksimal dalam membentuk ataupun membangun karakter secara pribadi.

Post Pandemi merupakan masa transisi setelah melewati masa kritis adanya virus covid-19. Masa ini merupakan masa transisi menyambut kenormalan baru atau era permulaan baru. Konsep kehidupan normal baru tentu sangat berbeda dengan tatanan kehidupan normal lama. Seluruh aspek bidang akan terdampak perubahan tatanan baru sesuai dengan kebijakan dari aspek bidang masing-masing, tidak terkecuali di bidang pendidikan. 

Di tengah masa kritis pandemi covid-19, sistem pola pendidikan berubah menjadi pembelajaran berbasis jejaring internet atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Namun adanya sistem pembelajaran daring banyak menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Banyak dampak yang di timbulkan, baik dampak negatif ataupun dampak positif. 

Dampak positif dari diterapkannya pembelajaran daring salah satunya adalah siswa mampu mengetahui perkembangan teknologi digital. Namun banyak dari kalangan yang berasumsi, bahwa pola pe mbelajaran daring lebih banyak memberikan  dampak negatif terutama bagi siswa. Sehingga pemerintah membuat kebijakan baru Yakni pengintruksian pembelajaran tatap muka dengan beberapa persyaratan seperti kebijakan vaksin untuk para pendidik dan menerapkan protokol kesehatan yang telah di tetapkan.

Sejalan dengan di tetapkannya kebijakan pembelajaran tatap muka di era post pandemi, pendidikan karakter sangat perlu adanya perhatian. Hal ini dikarenakan pada saat diterapkannya sistem pembelajaran daring, mayoritas pendidik lebih mengedepankan perolehan ilmu atau transfer pengetahuan saja, dan jarang dari siswa memperoleh pendidikan karakter baik melalui pembelajaran daring ataupun di lingkungan keluarga. 

Dalam hal ini, selain pemberian konsep yang harus di kuasai oleh siswa, seorang pendidik harus mengoptimalkan muatan nilai-nilai karakter dalam setiap perencanaan dalam proses pembelajaran, hal ini menjadi sebab supaya tidak hanya mencetak generasi yang pintar dalam kognitif saja, namun juga mampu mencetak generasi yang berakhlak mulia dalam kehidupan di masa yang akan datang.[2]Maka perlu adanya penanaman kembali pendidikan karakter siswa pada proses pembelajaran tatap muka di masa new normal.

 Sekolah Dasar Negeri Mojo terletak di Desa Mojo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Salah satu jenjang pendidikan dasar yang terkena dampak dari adanya pandemi covid-19. Di tengah kritisnya pandemi, SDN Mojo patuh dengan kebijakan pemerintah dengan menerapkan sistem pembelajaran daring hingga keluarnya kebijakan pembelajaran tatap muka kembali di masa new normal. Di masa post pandemi atau new normal ini,  penerapan pendidikan karakter memerlukan perencanaan yang baru, hal ini terlihat dari masa pembelajaran tatap muka tersebut yakni masa post pandemi atau new normal setelah sebelumnya di berlakukannya pembelajaran daring.

 Paikem Gembrot adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan Gembira dan Berbobot. Disebut dengan demikian dikarenakan pembelajaran ini dirancang untuk mengaktifkan siswa, dengan moteode inovatif, dan mengembangkan kreatif sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, serta dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan mampu menghasilkan produk yang diharapkan.[3] Paikem gembrot merupakan strategi pembelajaran terpadu dengan pembentukan pemahaman belajar melalui pengalaman langsung yang menyenangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun