Dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari manusia membutuhkan keterampilan menyimak terlebih dahulu, karena keterampilan menyimak ini adalah keterampilan yang paling sering manusia lakukan daripada keterampilan berbahasa lainnya seperti, berbicara, membaca dan menulis. Hal ini berarti keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan dasar yang mucul terlebih dahulu sebelum anak menginjak pendidikan formal (sekolah). Kemudian membaca dan menulis adalah keterampilan berbahasa selanjutnya yang anak pelajari setelah menyimak dan berbicara.
Dalam upayanya guru-guru dalam pelajaran bahasa mengajarkan anak keterampilan menyimak, keterampilan ini ada pada standar kompetensi yang harus siswa capai pada kelas 5 SD dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam meningkatkan keterampilan menyimak ini siswa harus berlatih dengan media pembelajaran yang disediakan, tak hanya dalam bentuk teks atau bacaan tetapi dengan media lainnya seperti film yang memuat unsur edukasi.
Sayangnya, tidak semua sekolah dapat memfasilitasi kegiatan belajar dengan media pembelajaran berbasis teknologi, dikarenakan tidak adanya peralatan seperti proyektor dan juga laptop/ komputer di sekolah. Biasanya sekolah-sekolah ini terdapat di daerah 3T di Indonesia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui programnya yaitu Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) menyelenggarakan program Kampus Mengajar.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa untuk pendidikan Indonesia yang lebih maju lagi, dengan mengejar ketertinggalan pendidikan di daerah 3T. Program ini menempatkan mahasiswa untuk membantu sekolah dan tenaga pengajar dalam bidang administrasi, teknologi, serta literasi dan numberisasi.
Mayang Sri Lestari dan tujuh mahasiswa lainnya yang berkontribusi langsung dalam program ini melaksanakan tugasnya mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 1 di SDN Sawah Gede, Kecamatan Mande, Cianjur.
Kegiatan yang Mayang lakukan di sekolah selain membantu administrasi sekolah dan meningkatkan literasi anak, Mayang mengajar langsung pada siswa kelas 5 SDN Sawah Gede. Sangat sedih sekali, ketika mengetahui bahwa minat literasi anak masih rendah. Kemampuan membaca beberapa anak masih tertinggal dari anak-anak lainnya. Banyak indikator ketercapaian yang harus anak-anak kejar, dengan fasilitas belajar yang minim.
Disinilah kehadiran kami dapat membantu ketertinggalan tersebut. Dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak dilaksanakan di sekolah karena adanya pandemi, kegiatan belajar mengajar dipindahkan menjadi di rumah siswa dengan jadwal mengajar tiga kali dalam satu minggu.
Selain meningkatkan keterampilan membaca, Mayang Sri Lestari berupaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak-anak di kelas 5 SDN Sawah Gede. Keterampilan ini dibutuhkan selain untuk menyimak bacaan dan apa yang akan siswa dengar tetapi juga siswa bisa mendapatkan pesan dari apa yang mereka simak melalui media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang Mayang Sri Lestari pakai ialah menonton film bersama, selain membuat menumbuhkan rasa ketertarikan pada anak, menumbuhkan rasa kebersamaan juga di kelas.