Mohon tunggu...
Mayamina Kamila
Mayamina Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030014

It's only me

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Syawalan Kota Pekalongan Adakan Tradisi Kupatan, Festival Balon Udara, hingga Lopis Raksasa

10 Mei 2022   22:16 Diperbarui: 10 Mei 2022   22:22 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival yang bernama Festival Ballon Atraction 2022 ini digelar oleh Komunitas Sedulur Balon Pekalongan di lapangan Mataram Kota Pekalongan pada tanggal 8 Mei 2022 setelah 2 tahun tidak diselenggarakan, adapun peserta yang mengikuti festival ini jumlah mencapai kisaran 32 peserta yang berasal dari Pekalongan dan Wonosobo dengan balon udara yang memiliki berbagai macam corak dan warna serta disaksikan ribuan warga.

Festival Ballon Atraction ini tidak membahayakan aktivitas penerbangan karena merupakan festival balon udara yang ditambatkan.

Sangat disayangkan, meskipun sudah difasilitasi dengan adanya festival balon udara ada beberapa masyarakat yang secara ilegal masih menerbangkan balon udara yang mereka buat sendiri, adapun jumlah balon udara yang diterbangkan secara ilegal berdasarkan laporan penerbangan udara menurut pilot report yaitu sekitar 20 balon udara. 

Jika dibandingkan dengan tahun 2017 maupun 2019, angka ini sudah menurun cukup banyak yaitu dari 70 balon udara menjadi 20 balon udara, meskipun begitu pemerintah berharap aktivitas ilegal ini tidak dilakukan lagi oleh masyarakat karena dapat mengganggu aktivitas pesawat terbang dan juga mempertaruhkan nama Indonesia.

Lopis Raksasa

Lopis adalah salah satu jajanan tradisional khas Indonesia, lopis ini berbahan dasar beras ketan yang dimasak di dalam daun pisang yang umumnya berbentuk segitiga ataupun tabung lonjong seperti lontong kemudian disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair. 

Di Kota Pekalongan sendiri terdapat sebuah organisasi Lopis Raksasa (Sembawan) yang tepatnya terletak di kelurahan Krapyak Kidul, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan yang mana organisasi ini melestarikan tradisi syawalan berupa membuat lopis raksasa.

Sama seperti festival balon udara, tradisi ini kembali hadir pada saat syawalan setelah 2 tahun vakum karena adanya pandemi covid-19. Meskipun begitu, tradisi pembuatan lopis raksasa ini memiliki kesiapan 100 % karena menurut Ahmad Zaenul Musthofa ,salah satu panitia syawalan, meskipun vakum selama 2 tahun terakhir panitia tetap mempersiapkan strategi dan inovasi baru untuk bersiap jika sewaktu-waktu tradisi ini dapat diselenggarakan kembali.

Dengan fasilitas-fasilitas baru yang disediakan oleh pemerintah Kota Pekalongan berupa tempat khusus dan gudang lopis raksasa baru, pembuatan lopis raksasa dilaksanakan di pelataran kampung batik Krapyak.

Dok. Pri
Dok. Pri
Istimewanya lagi, dengan semangat yang membara panitia pembuatan lopis ini menyajikan lopis yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya yaitu berukuran 2,2 meter yang mana sama dengan tahun pelaksanaan tradisi yaitu tahun 2022. 

Lopis raksasa ini memerlukan 500 kilogram ketan sebagai bahan dasar dan 300 lembar daun pisang untuk wadah lopisnya, sedang waktu untuk memasak sendiri memerlukan waktu 3 x 24 jam untuk mematangkannya dengan proses dimulai dari mencuci ketan, mengukus ketan menjadi setengah matang, menumbuk, memasukkan ketan setengah matang ke dalam cetakan lopis raksasa, dan finalnya adalah mematangkan lopis raksasa, kegiatan-kegiatan tersebut tetap dilaksanakan dengan patuh pada protokol kesehatan yang berlaku.

Setelah proses pembuatan selesai, pada hari Senin lalu (9/ 5/ 2022) panitia membagikan lopis raksasa tersebut kepada masyarakat yang hadir. Tak hanya lopis raksasa, pada suasana syawalan ini akan banyak penjual lopis ukuran biasa yang dapat di jumpai di berbagai wilayah di Kota Pekalongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun