Mohon tunggu...
Maya Indah KS
Maya Indah KS Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Seorang ibu yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Misteri Mata Laura

10 Oktober 2019   06:51 Diperbarui: 11 Oktober 2019   14:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
| Dokumentasi pribadi

Robet menenggak minuman begitu banyak. Alan diam-diam menuangkan obat perangsang. Alan berharap Robet akan bangkit birahinya dan tidur dengan pelacur. Alan sudah merencanakan akan memanggil Misca jika Robet sudah tidur dengan seorang pelacur.
Usaha Alan gagal, Robet minta diantar pulang. Alan membujuk Robet agar menginap di hotel, tapi Robet menolaknya.
"Lan, antarkan aku pulang!" pinta Robet sambil sempoyongan.
"Kamu mabuk berat, nanti ibumu tahu dan marah, kita nginap di hotel saja, ya?" bujuk Alan.
"Tidak! Antarkan aku pulang! Cepat kamu yang menyetir mobil," tolak Robet.
Alan menghela napas panjang, usahanya sia-sia untuk menjebak Robet. Alan mengendarai mobil Robet.
"Sudah sampai, Rob!" ucap Alan.
"Okay! Apa kamu mau menginap?" tanya Robet.
"Tidak! Aku pulang saja," jawab Alan.
"Bawalah mobilku, besok kamu antar lagi mobilnya ke sini, ya? Maaf aku tidak bisa mengantarmu," ucap Robet.
 "Ya, baiklah! Aku pulang dulu!" ucap Alan.

Robet berjalan sempoyongan. Tubuhnya mulai merasakan panas. Robet melepas bajunya. Robet mengetuk pintu berulang-ulang.
 ***

Inah gadis manis yang bekerja di rumah Robet berlari dan membuka pintu. Inah terkejut melihat Robet sudah telanjang dada.

Robet berjalan terseok-seok. Inah menutup pintu dan berlari membantu Robet yang hampir jatuh. Tangan Robet sudah merangkul pundak Inah.

Mata Robet mulai buram, Robet melihat wajah Inah sangat banyak. Campuran alkohol dan obat perangsang membuat akal pikirannya berkurang.

"Misca? Sayang... kamu datang?" bisik Robet sambil mencium rambut Inah.

Inah ketakutan dan buru-buru memapah Robet ke kamarnya. Robet menutup pintu dengan kakinya. Inah sangat terkejut melihat Robet menutup pintu.

Robet memutar lagu kesayangan Misca. Inah ketakutan dan lari dari hadapan Robet. Melihat Inah lari, tangan Robet menarik tangan Inah.

Robet mematikan lampu kamar. Robet terus memeluk Inah dan mengajaknya berdansa.

Robet terus bernyanyi mengikuti alunan suara musik. Teriakan Inah tidak didengar Robet.

"Tuan... lepaskan! Aku bukan Misca, Tuan!" teriak Inah sambil berontak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun