Ilustrasi: KOMPAS/JITET
Beberapa bulan yang lalu, kebijakan bela negara yang digagas oleh Kementerian Pertahanan menjadi salah satu isu yang ramai diperbincangkan. Ada yang menyetujuinya dan ada juga yang menolak program yang bertujuan menghasilkan 10 juta kader bela negara dalam jangka waktu sepuluh tahun tersebut. Contohnya, koalisi Masyarakat Sipil yang menolak program tersebut. Menurut organisasi civil society yang terdiri dari akademisi ini, program bela negara sebaiknya dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan.
Berbicara mengenai ketahanan negara, sesungguhnya tidak hanya melulu berkaitan dengan hal-hal yang ‘berbau’ militeristik. Misalnya, wajib militer, jumlah personel tentara, kekuatan persenjataan, juga strategi pertahanan negara, ataupun program bela negara yang sempat menjadi isu hangat di Indonesia. Ketahanan negara mencakup juga ketahanan non militeristik. Barry Buzan, dalam bukunya berjudul People State dan Fear, mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi ketahanan non militeristik diantaranya ketahanan lingkungan, ketahanan sosial, ketahanan politik, dan ketahanan ekonomi. Lalu, seperti apa masing-masing dimensi ketahanan tersebut?
Ketahanan Sosial
Ketahanan sosial, pada intinya, berhubungan dengan ketahanan terkait keamanan kehidupan masyarakat dari sudut pandang horizontal. Tanpa ketahanan ini, cenderung akan memunculkan konflik horizontal. Bahkan, bisa saja mengakibatkan disintegrasi atau perpecahan. Di Indonesia, salah satu ancaman serius ketahanan sosial yaitu pluralitas atau keberagaman masyarakat. Tidak sedikit konflik muncul akibat perbedaan hal-hal yang terkait pluralitas seperti perbedaan suku ataupun juga agama. Misalnya, konfilik intoleransi beragama yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Aceh Singkil.
Ketahanan Politik
Membahas politik maka mengkaji peran dan tanggung jawab negara bagi warganya. Terkait ketahanan politik, semakin besar peran dan tanggung jawab yang dirasakan oleh masyarakat akan semakin membangun tingkat ketahanan tersebut.  Sebaliknya, semakin masyarakat tidak percaya, maka akan semakin menurunkan tingkat ketahanan tersebut. Akibatnya, cenderung mengarah kepada disintegrasi. Terkait Indonesia, salah satu ancaman bagi ketahanan politik yaitu ketidakpercayaan masyarakat terhadap keseriusan pemerintah menyelesaikan berbagai masalah.  Bila pemerintah tidak mengatasinya secara serius, maka secara psikologis semakin memperbesar risiko terjadinya dsintegrasi. Selain peran dan tanggung jawab negara, membahas politik pun mengkaji ideologi. Semakin lemah ideologi maka akan mengancam ketahanan politk juga.  Â
Ketahanan Ekonomi
Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, secara mendasar, menjadi tujuan dari ketahanan ekonomi. Sama halnya dengan ketahanan non militeristik lainnya, bila ketahanan ini cenderung diabaikan maka akan mengarah ke arah disintegrasi.  Biasanya, diawali dengan kerusuhan, ataupun demonstrasi besar-besaran menurunkan rezim pemerintah yang sedang berkuasa. Beberapa contoh ancaman terhadap ketahanan ekonomi diantaranya kemiskinan, kesenjangan sosial dalam bidang ekonomi, ataupun juga menurunnya daya beli masyarakat.
Ketahanan Lingkungan
Ketahanan lingkungan, pada intinya, berhubungan dengan lingkungan yang sehat, aman, dan layak huni.  Lalu, mengapa ketahanan ini menjadi hal yang penting? Tanpa ketahanan lingkungan yang kuat, maka akan mengancam berbagai aspek kehidupan manusia. Misalnya, kebakaran hutan yang terjadi di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera telah mengakibatkan lumpuhnya pendidikan dan aktivitas ekonomi sebagian warga.  Contoh lainnya yaitu banjir. Biasanya, terjadi pada musim kemarau  di beberapa wilayah Indonesia.  Akibat dari banjir biasanya melumpuhkan pendidikan dan aktivitas ekonomi warga. Selain itu, wilayah yang mengalami banjir biasanya menjadi sarang berbagai penyakit sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Demikianlah, beberapa ketahanan non militeristik. Kesimpulannya, ketahanan non militeristik sama pentingnya denga ketahanan militeristik. Bila tidak menaruh perhatian serius untuk  membenahinya, maka tidak tertutup kemungkinan keruntuhan negara akan menjadi kenyataan.