Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Desakan KLB Semakin Gencar, Eksistensi Cikeas Terancam?

4 Maret 2021   20:55 Diperbarui: 4 Maret 2021   21:43 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisruh dalam tubuh Partai Demokrat semakin memanas. Tuntutan adanya perubahan dari beberapa kader senior dan sejumlah figur yang termasuk dalam jajaran pendiri partai, yang berujung pada adanya isu kudeta dan pemecatan 7 kader partai, termasuk Marzuki Ali beberapa waktu lalu, tidak menyelesaikan persoalan. Yang ada, Justru akhir-akhir ini, situasi partai semakin membara dengan adanya suara-suara yang menuntut agar segera diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat. 

Ketua umum Generasi Muda Demokrat  (GMD), Lukcy P. Sastrawiria mendesak agar kubu SBY dan AHY segera melakukan kongres dengan alasan adanya kekhawatiran, jangan sampai partai berlambang Mercy itu menjadi partai Cikeas dan bukan sebuah partai politik. Melalui KLB nantinya, diharapkan muncul pemimpin yang benar-benar unggul untuk mengembangkan sayap Partai Demokrat. 

Dengan berlangsungnya KLB secara demokratis karena Demokrat adalah suatu partai yang modern dan terbuka maka, terdapat kemungkinan bagi seluruh anak bangsa untuk mencalonkan diri sehingga terpilih seorang Ketua Umum yang benar-benar memiliki kapasitas dan pengalaman berpolitik yang handal dan mumpuni.

Suara lain yang menghendaki adanya KLB juga datang dari HM. Darmizal. Beliau dengan lantang menyuarakan agar diadakan KLB. Sejumlah nama bahkan sudah disebut-sebut sebagai calon pengganti AHY yang dianggap tidak mampu memimpin partai dan tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia politik tanah air. Ini terbukti dari pengalaman kegagalan dalam dua Pemilu terakhir. Suara Demokrat semakin babak belur dan tidak mampu bersaing dengan partai-partai besar lain seperti PDI-P. 

Padahal jauh sebelumnya, Demokrat begitu dominan sehingga mampu membawa SBY menduduki kursi orang nomor satu di negeri ini dua periode berturut-turut. Takaran lain yang dapat digunakan untuk mengukur popularitas seorang AHY sebagai orang yang digadang-gadang untuk maju dalam Pilpres 2024 dari Demokrat adalah figur AHY yang masih kalah jauh dari tokoh-tokoh lain seperti, Prabowo, Anies Baswedan, Ibu Risma, dan lain-lain, sebagaimana dilansir oleh beberapa lembaga survei di tanah air. 

Sangat disayangkan bahwa di saat partai-partai yang lain sibuk mengatur siasat guna menghadapi Pilpres 2024, Partai Demokrat justru sibuk mengatur strategi untuk menyelesaikan perang dalam tubuh partai sendiri. 

Seandainya, AHY pada awalnya tidak membawa persoalan isu tentang kudeta keluar dan menyelesaikannya dengan baik dalam internal partai, pasti saja masalah ini tidak merambat ke mana-mana. 

Seorang SBY pun seharusnya tidak perlu turun gunung untuk itu, jikalau seorang AHY mampu menyelesaikannya. Tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Yang ada sekarang adalah SBY dan AHY harus terbuka untuk membuka dialog guna mengakomodasi semua kekuatan dan kepentingan yang ada dalam tubuh partai untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Jikalau pada akhirnya, Kongres Luar Biasa yang didengung-dengungkan oleh kelompok-kelompok yang menghendakinya direstui oleh Majelis Tinggi Partai, bagaimana dengan keberadaan kubu Cikeas? 

Diketahui bahwa selama ini, Partai Demokrat identik dengan keluarga Cikeas. Bahkan tak sedikit yang menganggap bahwa partai tersebut menjadi partai keluarga. Maka, otomatis seruan adanya KLB pastilah sangat mengganggu SBY dan AHY. 

Setiap kelompok atau pribadi yang menghendaki adanya KLB, pastilah muncul dengan jagoan atau pilihan masing-masing. Yang lebih jelas lagi adalah bahwa pribadi-pribadi yang disebut pasti juga memiliki kapasitas dan pengalaman berpolitik yang lebih mentereng dari seorang AHY karena memang itulah yang diinginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun