Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2 Bahaya "Kesombongan Rohani" bagi Diri Sendiri

17 Desember 2020   05:44 Diperbarui: 17 Desember 2020   05:53 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Padahal, agama manapun yang hidup, berkembang, dan dianut di dunia ini, senantiasa mengajarkan kerendahan hati, kelemahlembutan, kasih sayang, dan berbagai nilai baik lainnya. Maka, ketika seseorang semakin beragama dan beriman, seharusnya ia semakin rendah hati, tidak menyombongkan diri, tidak bermegah, dan semakin manusiawi.

2 Bahaya Kesombongan Rohani Bagi Diri sendiri

1. Tidak Mengenal Keberadaan Hakekat Diri di Hadapan Allah

Orang yang sombong secara rohani adalah orang yang memaksa diri untuk sama seperti Allah atau bahkan melebihi Allah. Ini nyata dari vonis-vonis yang dijatuhkan kepada orang lain yang sebenarnya itu adalah hak, kuasa, dan wewenang Allah bukan urusan seorang manusia biasa.

Bukankah vonis-vonis seperti, si anu tidak akan masuk surga, si anu lebih cocok dimatikan, surga itu punya saya, dan lain-lain sebagainya, merupakan hak Allah? Mengapa seorang manusia biasa mau merampas hak dan wewenang Allah? Ini suatu bahaya besar bagi mereka-mereka yang berlaku demikian.

2. Melihat Segala Pencapaian Sebagai Usaha Sendiri

Kalau sudah ada kesombongan rohani dalam diri seseorang dengan merendahkan orang lain dan berusaha untuk melebihi Allah maka, siapa lagi yang menjadi lebih hebat dari dirinya? Tidak ada. Maka, apapun yang dimiliki dalam dirinya merupakan hasil pencapaiannya sendiri. Andil Allah dan sesama dalam hidupnya, tidak lagi diperhitungkan. 

Belajar Dari Lucifer Si Setan yang Sombong Itu

Lucifer pada awalnya adalah seorang malaikat yang selalu dekat dengan Allah. Akan tetapi kemudian ia berusaha untuk melawan kuasa dan kehendak Allah. Ia ingin menyamai Allah bahkan melebihiNya. Apa yang terjadi selanjutnya?

Ia diusir dari barisan para malaikat dan ke bumi menjadi setan. Di bumi ia berusaha untuk mempengaruhi manusia dengan akal busuknya untuk melawan kehendak Allah agar semua manusia menjadi setan juga sama seperti dirinya. 

SALAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun