Padahal, agama manapun yang hidup, berkembang, dan dianut di dunia ini, senantiasa mengajarkan kerendahan hati, kelemahlembutan, kasih sayang, dan berbagai nilai baik lainnya. Maka, ketika seseorang semakin beragama dan beriman, seharusnya ia semakin rendah hati, tidak menyombongkan diri, tidak bermegah, dan semakin manusiawi.
2 Bahaya Kesombongan Rohani Bagi Diri sendiri
1. Tidak Mengenal Keberadaan Hakekat Diri di Hadapan Allah
Orang yang sombong secara rohani adalah orang yang memaksa diri untuk sama seperti Allah atau bahkan melebihi Allah. Ini nyata dari vonis-vonis yang dijatuhkan kepada orang lain yang sebenarnya itu adalah hak, kuasa, dan wewenang Allah bukan urusan seorang manusia biasa.
Bukankah vonis-vonis seperti, si anu tidak akan masuk surga, si anu lebih cocok dimatikan, surga itu punya saya, dan lain-lain sebagainya, merupakan hak Allah? Mengapa seorang manusia biasa mau merampas hak dan wewenang Allah? Ini suatu bahaya besar bagi mereka-mereka yang berlaku demikian.
2. Melihat Segala Pencapaian Sebagai Usaha Sendiri
Kalau sudah ada kesombongan rohani dalam diri seseorang dengan merendahkan orang lain dan berusaha untuk melebihi Allah maka, siapa lagi yang menjadi lebih hebat dari dirinya? Tidak ada. Maka, apapun yang dimiliki dalam dirinya merupakan hasil pencapaiannya sendiri. Andil Allah dan sesama dalam hidupnya, tidak lagi diperhitungkan.Â
Belajar Dari Lucifer Si Setan yang Sombong Itu
Lucifer pada awalnya adalah seorang malaikat yang selalu dekat dengan Allah. Akan tetapi kemudian ia berusaha untuk melawan kuasa dan kehendak Allah. Ia ingin menyamai Allah bahkan melebihiNya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Ia diusir dari barisan para malaikat dan ke bumi menjadi setan. Di bumi ia berusaha untuk mempengaruhi manusia dengan akal busuknya untuk melawan kehendak Allah agar semua manusia menjadi setan juga sama seperti dirinya.Â
SALAM