Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Kompasiana: Diawali dengan Pesimis, Dijalani dengan Optimis

23 Oktober 2020   02:50 Diperbarui: 23 Oktober 2020   03:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jauh sebelum bergabung dengan kompasiana, saya sudah mencoba beberapa platform untuk menulis dan membaca. Tetapi, saya merasa tidak nyaman, tidak puas, dan berujung pada kekecewaan. Pengalaman ini kemudian membuat saya ingin menulis buku. Setelah menyelesaikan sebuah judul buku dan naik cetak, saya mendapati bahwa cukup banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Wah..., mati awak!

Urusan semakin bertambah rumit setelah buku yang sudah tercetak itu bertumpuk-tumpuk di kamar. Kepala jadi pusing, snut-snut, dan mata jadi sakit melihatnya. Ya, Saya harus memutar otak untuk memasarkannya sendiri. Ah.... cukuplah. Ini yang pertama dan terakhir. Saya harus mencari jalan lain. Jalan yang lebih mudah, praktis, dan efisien. Usaha pencarian itu akhirnya bermuara pada Kompasiana.

Saya termasuk pendatang baru di Kompasiana. Belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan para Kompasianer lain yang sudah bertahun-tahun bergabung dan teruji kesetiaannya. Tepat pada hari ULTAH yang Ke-12 platform yang digemari oleh beribu-ribu penulis dengan beragam minat ini, saya terhitung baru bergabung selama dua bulan, tiga hari. Malu ah...!

Artikel pertama saya naik tayang di Kompasiana pada tanggal 19 Agustus 2020, dengan kategori humor walaupun setelah saya baca kembali, tak ada rasa humor di dalamnya. 

Maka, hanya ada 11 orang yang membaca, 0 nilai, dan 0 komentar. Apes bukan? Hal yang sama terjadi pada tulisan yang kedua. Saya mulai pesimis. Bagaimana ini? Mau cari jalan yang mudah, praktis, dan efisien tapi kok gini ya? Katanya tinggal "klik" dan akan sampai kemana-mana dan dibaca banyak orang. Nyatanya, tidak.

Dalam situasi demikian, saya berusaha untuk membaca komentar-komentar para Kompasianer lain yang sudah berpengalaman dan senior. Dan, syukurlah saya mendapatkan bocoran. 

Saya mulai menulis artikel ketiga dan menayangkannya, dengan catatan besar, "tidak lupa untuk mempraktekkan bocoran itu". Yang saya tunggu-tunggu, akhirnya datang juga. Ya,,, pembaca artikel ini naik dua kali lipat dan ada dua orang Kompasianer yang memberi nilai pada tulisan itu yakni bapak MOCHAMAD SYAFEI dan ibu FATMI SUNARYA. Senangnya bukan main. Terima kasih banyak ya. Tak terlupakan. 

Mulai saat inilah saya mulai optimis untuk menulis di Kompasiana. Artikel-artikel selanjutnya, saya tulis dengan penuh kepercayaan bahwa akan ada banyak mata yang memperhatikan dan akan membawa manfaat bagi banyak orang. Ini yang terpenting. 

Walaupun sampai dengan saat ini, akun saya belum tervalidasi dan belum mendapat contrang contreng, saya tetap semangat untuk menulis dan mengirimkan artikel ke Kompasiana sambil membaca dan memperhatikan tulisan Kompasianer yang lain. 

Semakin jauh berjalan bersama Kompasiana, saya semakin diperkaya dengan banyak hal terutama pengetahuan dalam banyak disiplin ilmu dan dapat mengenal serta bersahabat dengan banyak orang. 

SELAMAT ULANG TAHUN KOMPASIANA KE-12. TETAP DAN TERUSLAH BERTUMBUH, BERKEMBANG, DAN BERBUAH BAGI INDONESIA TERCINTA.

SALAM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun